Soal Laka Tambang, DPAC Cihara Dukung Langkah BPPKB Lebak
0 menit baca
Bantenekspose.com - Kecelakaan pekerja tambang di PT Adnis Global Mandiri (AGM), yang berlokasi di Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, harus menjadi perhatian semua perusahaan pertambangan yang ada di Kecamatan Cihara, hak pekerja jangan dispelekan.
Dalam keterangan persnya, terkait adanya kecelakaan kerja di lokasi pertambangan PT Adnis Global Mandiri (AGM), Organisasi Masyarakat (Ormas) Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Dewan Perwakilan Anak Cabang (DPAC) Kecamatan Cihara, menyayangkan sikap pihak perusahaan.
"Salah seorang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja bernama Iim Maulana Ibrahim ini, meninggal dunia seminggu setelah kejadian. Pria itu diketahui merupakan warga Kampung Warungkadu, Desa Cikotok, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak," kata Ketua BPPKB DPAC Kecamatan Cihara, Dede Cuing.
BPPKB Cihara, lanjut Dede, menilai PT Adnis Globa Mandiri terkesan lepas tangungjawab. Sebab, hanya memberikan pengobatan di Puskesmas. Namun tidak menjamin kesehatan pegawai sampai sembuh.
"Kecelakaan kerja yang dialami alm. Iim, kami menduga pihak perusahaan lepas tanggungjawab. Sebagai putra daerah kami menyayangkan kejadian ini," katanya.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Cuing ini menegaskan, pihaknya dari Ormas BPPKB DPAC Kecamatan Cihara mengecam keras PT AGM. Selain itu, Ia juga mempertanyakan kaitan jaminan ketenagakerjaan bagi para pekerja di perusahaan tambang tersebut.
"Harusnya PT tersebut bertanggungjawab atas segala hal di lingkup perusahaan. Jangan asal memperkerjakan saja, tapi tidak ada tangung jawabnya. Kami mempertanyakan, bagaimana mekanisme ketenagakerjaannya," tegasnya.
Karenanya, DPAC BPPKB Cihara mendukung langkah DPC Lebak, untuk mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kami mendukung DPC Lebak, untuk mendesak APH melakukan pengusutan tuntas. Kami juga meminta kejelasan informasi, dari pihak yang terkait dengan masalah ketenagakerjaan," tutup Dede Cuing. (es'em)