BREAKING NEWS

Kelurahan Sepang Gandeng DLH, Berdayakan Masyarakat Olah Sampah Jadi Rupiah


Bantenekspose.com
- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang mengadakan pelatihan daur ulang sampah pada kegiatan program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK), di Lapangan Parkir Kantor Kelurahan Sepang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Senin (2/12/2020).

Dalam kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kelurahan Sepang, Heruji dengan menghadirkan Pemateri Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan sampah, limbah B3 dan peningkatan kapasitas Lingkungan Hidup Kota Serang Rafiudin, dan Ketua Bank Sampah Alam Lestari Syarifah Hanum sebagai narasumber.

Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu kader sebagai peserta yang diambil dari beberapa perwakilan tingkat RW se -Kelurahan Sepang. Diketahui untuk pembiayaan diambil dari anggaran DAU-T tahun Anggaran 2020.

Lurah Sepang, Heruji mengatakan, pengelolaan limbah sampah bisa mendatangkan rupiah, dan diharapkan menjadi penopang ekonomi kreatif yang berkelanjutan bagi warga di Lingkungan Sepang khususnya dan Kota Serang pada umumnya.

"Agar terus mendukung dan memberi pembinaan pembinaan terhadap warga, guna tumbuhkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, karena sampah apabila bisa dimanfaatkan dengan baik, ada nilai rupiahnya, dan bisa menambah perekonomian masyarakat," katanya.

Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, Rafiudin mengungkapkan, kegiatan pelatihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya sampah anorganik menjadi kerajinan daur ulang agar bernilai uang.

"Terima kasih kepada pihak Kelurahan Sepang yang telah mengundang kami, pihak dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang sebagai pemateri. Untuk lebih mendekatkan kepada masyarakat atau warga dalam mengelola sampah menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual," ucap Rafiudin dalam sambutannya.

Senada, Ketua Bank Sampah Alam Lestari, Syarifah Hanum menjelaskan, dalam kegiatan ini diberikan materi pelatihan tentang bagaimana cara mendaur ulang atau mengolah sampah untuk dijadikan produk baru.

"Sampah plastik seperti gelas minuman kemasan, dapat dikreasikan menjadi berbagai macam kerajinan, diantaranya dibuat vas bunga, tas belanja, tempat kue dan tempat air kemasan," jelasnya.

"Sampah kertas dapat dibuat kerajinan berupa tempat tisu, jam dinding, tempat pensil, dan lain-lain. Untuk membuat kreasi daur ulang yang unik dan menarik, diperlukan kreativitas tinggi agar produk memiliki nilai jual," imbuhnya.

Adapun manfaat dalam memilah sampah, kata Hanum, bisa mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA), dan juga mengurangi dampak lingkungan, serta bisa menghasilkan rupiah.

"Manfaat yang diperoleh dari daur ulang sampah yaitu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), mengurangi dampak lingkungan yang terjadi akibat pembuangan sampah ke lingkungan, dan juga dapat menambah penghasilan masyarakat melalui penjualan produk daur ulang," ujarnya.

Sehingga, lanjut Hanum, dalam melakukan daur ulang berarti telah berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Mendaur ulang sampah juga berarti penghematan sumber daya alam dan energi. Sampah dibuang ke lingkungan akan menimbulkan pencemaran.

"Kita punya kontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan," tegasnya.

Untuk itu, Hanum menegaskan, perlu diingat dalam proses produksi barang dari bahan mentah membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan mendaur ulang bahan bekas.

"Mendaur ulang kertas secara tidak langsung telah berkontribusi mengurangi jumlah pohon yang ditebang di hutan untuk membuat bubur kertas. Mendaur ulang plastik berarti mengurangi produksi plastik baru sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil hidrokarbon," paparnya. (UC)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image