BREAKING NEWS

Carut Marut Pupuk Subsidi dan Kartu Tani, Politisi NasDem Lebak Minta Evaluasi Total

Usep Setiana, Politisi Partai NasDem Kabupaten Lebak
Bantenekspose.com -
Akhir-akhir ini, kelangkaan pupuk di wilayah selatan Kabupaten Lebak menjadi sorotan sejumlah portal berita. Mayoritas petani di wilayah ini, mengaku sulit mendapatkan pupuk, termasuk yang sudah memiliki kartu tani Indonesia (KTI)

Menyikapi hal tersebut, Usep Setiana, politisi Partai NasDem asal Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, meminta pemerintah bertindak cepat. Bahkan, bila perlu segera bentuk Satuan Tugas (Satgas) pupuk.

"Terkait Kartu Tani Indonesia dan kelangkaan pupuk, pemerintah harus rensponsif. Bila perlu, bentuk tim satgas khusus untuk mengevaluasi total. Jangan sampai, adanya kebijakan baru justru dianggap menyulitkan rakyat khususnya petani," kata Usep, melalui pesan whatsapp yang diterima Bantenekspose.com, Minggu, (20/11/2020).

Menurut Usep, ada dua hal yang menjadi polemik, yakni ketersediaan pupuk bersubsidi dan Kartu Tani Indonesia. Ada 5 Jenis pupuk bersubsidi, yaitu
Urea, Sp 36, Za, Npk dan Organik. Pada tahun 2020 Alokasi subsidi pupuk lebih rendah di banding tahun 2019, untuk menebus pupuk petani harus terdaftar di eRDKK. (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) by name by adress.  Usulan Urea di e RDKK 17.721,097 subsidi 13.959,000. Sp36 eRDKK 11.232,734 Subsidi 2.130,37. NPK eRDKK 29.028,427 Subsidi 8.702,30. ZA eRDKK 1.992,670 Subsidi 70,00. Organik eRDKK 43.906, 021 Subsidi 1.659,96. 

"Berdasarkan pantauan saya di lapangan, masih banyak para petani yang belum memiliki Kartu Tani. Ada juga yang sudah memiliki Kartu Tani, namun tetap terganjal dengan ketersediaan pupuk bersubsidi. Ada Apa ini?" ujar Usep

Sementara saat ini, lanjut Usep, sudah memasuki musim tanam. Bila sampai pupuk langka dan para petani tidak mendapatkan pupuk, maka hasil panen mereka bisa merugi.

"Saya juga tahu, saat ini pihak terkait sedang gencar melakukan pendataan petani yang belum mendapatkan Kartu Tani dan mendata agar masuk e-RDKK. Namun, ini menjadi pengalaman kurang bagus. Seharusnya, saat ini seluruh petani sudah mendapatkannya," tandas Usep

Mantri Tani Desa
Ditegaskan Usep, kartu tani seharusnya sudah disosialisasikan dan dilaksanakan sejak dini, sebelum musim tanam.

"Para petani seharusnya sudah memiliki itu. Keberadaan Mantri Tani Desa pun seharusnya diberdayakan untuk membantu dalam pendataan Kartu Tani Indonesia. Walaupun sudah ada PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Kecamatan atau Korluh," ujar Usep

Dipaparkan Usep,  ditingkat Desa ada yang namanya  Mantri Tani Desa. Semesetinya, mantri tani ini, benar-benar mendata petani baik yang sudah memiliki kartu tani, maupun yang belum. "Disinilah sinergitas seluruh pihak sangat diperlukan," imbuh politisi, yang juga berprofesi sebagai jurnalis sebuah portal berita

Belum lagi, lanjut Usep, dari hasil komunikasi dengan pemilik kios yang melayani beberapa desa di Kecamatan Wanasalam, mengaku bahwa penyediaan pupuk langka. Tak ayal para petani pun komplain kepada pemilik kios. Meskipun, saat ini para kios mulai mendata para petani agar masuk e-RDKK dengan formulir yang sudah disediakan.

"Jangan sampai ada situasi saling lempar, disisi lain karena petani belum memiliki kartu tani, dan ada yang sudah memiliki kartu tani namun masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi hingga kios pun merasakan sulit untuk mendapatkan pupuk," kata Usep.

Ditambahkan, persoalan ini juga harus menjadi PR besar. Akankah ketersediaan pupuk bersubsidi di akhir tahun ini bisa tercukupi untuk para petani? Artinya, saat ini butuh solusi terbaik agar kebutuhan petani bisa tercukupi, sehingga gagal panen tidak terjadi.

"Untuk itu, sekali lagi saya tegaskan bahwa kehadiran pemerintah khususnya pihak terkait sangat dibutuhkan, untuk mengobati keluh kesah para petani. Mereka adalah garda terdepan dalam ketahanan pangan di negeri tercinta ini," pungkasnya. (red)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image