Ali Hanafiah: 20 Tahun Banten, Duet Kepemimpinan WH-Andika Patut Dibanggakan
0 menit baca
BantenEkspose.com - Diusianya yang ke-20, Provinsi Banten dibawah kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wagub Andika Hazrumy, telah menorehkan sejumlah prestasi yang patut diparesiasi.
Ketua KNPI Banten M Ali Hanafiah mengungkapkan hal tersebut, berdasarkan data-data yang selama ini dicapai Pemerintah Provinsi Banten. Minggu (04/10/2020)
Menurut Ali, pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan urusan pemerintah yang diserahkan kepada pemerintah daerah, sebagai bagian integral dari Perencanaan Pembangunan Nasional. Pemerintah Provinisi Banten telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi atas usulan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian Prioritas Nasional pada rapat koordinasi teknis yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri.
“Pencapaian indikator makro pembangunan Provinsi Banten pada 2018 adalah Indek Pembangunan Manusia 71,77%, laju pertumbuhan ekonomi 5,81%, tingkat pengganggguran terbuka 8,52%, dan penurunan angka kemiskinan 5,25%,” papar Ali
Masih menurut Ali, capaian Program Unggulan Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2018, Penyelenggaraan Program Pendidikan Gratis pada tingkat Menengah dan Khusus melalui BOS dan BOSDA senilai Rp 554,31 miliar. Pembangunan 8 unit sekolah baru,339 ruang kelas baru dan 24 ruang praktik siswa senilai Rp 169,49 miliar.
Ali juga memaparkan, dibidang kesehatan, pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin yang belum terfasilitasi BPJS Kesehatan dalam rangka universal healt coverage senilai Rp 58,95 miliar, pembangunan ruas jalan di wilayah utara dan selatan Banten dengan panjang mencapai 76,22 km senilai Rp 684 miliar, pembangunan rumah tidak layak huni sebanyak 1.398 unit senilai Rp 68,33 miliar, peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh senilai Rp 55,83 miliar, penataan kawasan Kesultanan Banten senilai Rp 68,36 miliar. Dalam rangka penanggulangan resiko sosial, telah diberikan bantuan sosial kepada 40.876 rumah tangga sasaran senilai Rp 58,13 miliar, pembanguan listrik perdesaan untuk memenuhi tingkat elektrifikasi sebanyak 9.832 rumah senilai Rp 13,48 miliar.
Sedangkan untuk tahun anggaran 2019, lanjut Ali, Provinsi Banten masih melanjutkan program unggulan tahun sebelumnya. Seperti program penyelenggaran pendidikan gratis senilai Rp 1,03 triliun, pembangunan unit sekolah baru pendidikan menengah, ruang kelas baru dan ruang praktik senilai Rp 100,08 miliar, pembiayaan kesehatan untuk mendukung universal healt coverage senilai Rp 150,15 miliar, pengadaan untuk rumah sakit Cilograng, Cibaliung dan pembangunan rumah sakit jiwa tahap 1 senilai Rp 15,95 miliar, pembangunan ruas jalan 88,98 km senilai Rp 772,41miliar, rehabilitasi irigasi dan sumber daya air senilai Rp 71,07 miliar, penataan kawasan Kesultanan Banten senilai Rp 51,98 miliar, pembanguan sport center tahap 1 Rp 80 miliar, pembangunan rumah layak huni 110 unit senilai Rp 6,5 miliar, peningkatan kualitas kawasan kumuh senilai Rp 37,59 miliar, penanggulangan resiko kapada 55.545 rumah tangga sasaran senilai Rp 115,77 miliar, dan pembangunan listrik pedesaan 10.000 sambungan senilai Rp 15,27 miliar.
"Isu strategis rencana kerja pembangunan Pemerintah Provinsi Banten tahun 2020, yaitu kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan daya saing daerah melalui aksesibiltas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, pengurangan kesenjangan wilayah melalui pembangunan infrastruktur kawasan, peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman, pengendalian lingkungan hidup dan pemanfaatan ruang, peningkatan produk pertanian, industri, pariwisata, dan ekonomi kreatif; peningkatan tata kelola pemerintahan melalui reformasi brirokrasi," imbuh Ali.
Sedangkan target indikator kinerja makro pembanguan yang ingin dicapai pada 2020 adalah IPM sebesar 72,64%, pertumbuhan ekonomi 6,4%, penurunan pengangguran terbuka 7,95%, dan penurunan angka kemiskinan 4,87%.
"Menurut saya, ini sebuah prestasi perlu diacungkan jempol, dimasa kepemimpinan WH-andika. Pemprov Banten mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut empat (4) kali dari BPK RI. Ini sangat luar biasa," ujarnya (red)