BREAKING NEWS

Merawat Tradisi Intelektualisme Pesantren, dari Epistemologis Hingga Ideologis

BantenEkspose.comPondok pesantren terdiri dari dua kata : pondok dan pesantren. Kata pondok berasal dari kata funduq yang berarti hotel atau asrama. Pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri. Kata santri berasal dari kata cantrik bahasa sangsekerta atau mungkin jawa yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh perguruan taman siswa dalam sistem asrama yang disebut pawiyatan.

Glosari istilah santri juga ada dalam bahasa tamil, yang berarti guru mengaji, C.C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama hindu. Kita mengenal Syaikh Maulana Malik Ibrohim berasal dari Gujarat, India. Orang yang terkahir kita sebut ini adalah tokoh pendiri pondok peasntren pertama di Nusantara.

Adapun secara terminologis menurut Abdurrahman Mas’ud, pesantren is refers to a place the santri devotes most of this or her time to live in and acquire knowledge

Zamaksari Dhofier mendefinisikan, bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.

Mastuhu telah mendefinisikan, bahwa pondok pesantren sebagai lembaga tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam (tafaqquh fi al-dîn) dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari.

Basis Intelektualisme 
Kita, mengenali ketokohan sesorang dan figuritas ulama rerata berasal dari pesantren. Hampir dipastikan jejaknya berasal dari pergumulannya dengan tradisi pesantren, degan kajian-kajian dan pendalaman ilmu agama secara detil dan komprehensif. 

Menghitung jumlah figur utama dari latar pesantren terlalu banyak. Mereka ada yang  memasuki universalisme pemikiran ( Barat dan Dunia Islam ), ada juga yang membenamkan diri dalam ruang yang bernama kampung, mereka gigih mengajarkan rukun-rukunan, mengajarkan dasar-dasar ilmu agama dengan keikhlasan yang militan. 

Isi, pesantren adalah kitab kuning (didalamnya  semua ilmu agama Islam disusun dan ditulis), prinsip pengembangannya adalah ikhlas, tujuanya adalah " li i'lai kalimatillahi " (meninggikan agama Allah), sikapnya adalah konservatisme atas madzhab dan tradisionalisme pri hidup, rasional dalam menterjemahkan sesuatu dari rentetan zaman.

Massifikasi Harokah 
Rijalul Ansor, bagian integral dalam Gp Ansor, salah satu anak dari NU ( Nahdlatul Ulama ) yang ditugasi dalam bidang kajian, pendalaman ilmu agama, penguatan ritualitas agama, mentradisikan amaliyah Islam dengan pakemnya madzhab Ahli Sunnah Wal Jamaah an-Nahdliyah. Ini hadir sebagai jawaban atas kegelisahan umat disebabkan banyak mengalami pembodohan dan pendangkalan ajaran agama yang dilakukan oleh klompok Wahabi.

Kehadiran Rjalul Ansor, dalam jagad diskursus intelektualisme dan amaliyah agama tidak lain sebagai tugas ideologis, dan sebagai tanggung jawab etis ketika kesempurnaan agama Islam didangkalkan dan dirusak oleh kaum tekstualis, kaum sok paling suci, klompok kagetan dan marahan.

Sadar akan fenomena tersebut maka adalah keniscayaan bagi kaum muda NU yang banyak mewarisi ilmu dan intelektualisme kiai untuk menolong agamanya, untuk melanjutkan ajaran Islam yang diajarakan para kiai dan ulama dengan tetap dilanjutkan secara sanadiyah ( mata rantai ilmu ), dan mengghirohkan silsilah bathiniyah dari para wali Allah dengan tradisi dizikran, istigosah dan ziarah kubur (silaturahmi batin).

Penutup
Islam, Madzhab Ahlu Sunnah Wal Jamaah, dan NU adalah satu kesatuan fikrah, amaliyah sekaligus harokah. dari ini inilalah kaum muda NU meng-Halaqohkan dengan dasarnya yang kuat yaitu ikhlas karena Allah Swt semata. 

Kaki berpijak di bumi
tangan menulis dan tengadah 
mulut berdzikir dan munajat 
hati khusyu' pada ilahiyat Allah 

Inilah pasukan langit, menabur cinta pada umat manusia, membumikan damai dan mendamaikan bumi. 

Penulis: Hamdan Suhaemi
Ketua PW Rijalul Ansor Prov. Banten

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image