BantenEkspose.com - UPTD Puskesmas Kecamatan Taktakan Kota Serang, menggelar kegiatan sosialisasi PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) dan...
BantenEkspose.com - UPTD Puskesmas Kecamatan Taktakan Kota Serang, menggelar kegiatan sosialisasi PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) dan gizi seimbang. Kegiatan sosialisasi kali ini, di aula Kantor Kelurahan Taktakan Kecamatan Taktakan, Senin (14/09/2020)
Kepala Kelurahan Taktakan Erlinawati menyatakan, mendukung dan mengapresiasi kegiatan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) dan gizi, di lingkungan Kelurahan Taktakan ini.
"Kelurahan Taktakan memfasilitasi kegiatan dari Puskesmas Taktakan mengenai sosialisasi PMBA (pemberian makan bayi dan anak). Kami mensupport kegiatan ini dan mengapresiasi dengan baik," ucap Erlinawati, saat ditemui bantenekspose.com diruangannya.
Perwakilan Puskesmas Taktakan, lanjut Erlinawati, menyampaikan edukasi pentingnya memberikan makanan bergizi bagi ibu dan balita."Puskesmas Taktakan yang terdiri dari petugas gizi terus sanitarian kesling dan promkes. Itu menyampaikan dan mengedukasi ibu-ibu, terutama tentang pemberian makanan bergizi mulai dari enam bulan ke atas," ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, kata Erlinawati, diperlihatkan tentang contoh makanan yang tepat diberikan untuk kategori umur 0 sampai 06 bulan keatas. "Ada makanan tiga jenis yang diberikan yaitu makanan lumat, makanan lembek dan makanan untuk keluarga," imbuhnya.
Erlinawati juga menyampaikan, berkait dengan PSBB di Kota Serang, maka kegiatan sosialisasi tetap mematuhi panduan prosedur standar sesuai protokol kesehatan Pemerintah Kota Serang.
"Kita tadi juga sosialisasi dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, misalkan dengan mengundang hanya beberapa orang saja, kitapun sudah pake masker. Didepan pun juga kita sudah sediakan pencuci tangan dan di meja juga sudah kita sediakan hand sanitizer," jelasnya.
Lurah Erlinawati berpesan, kegiatan sosialisasi ini dapat diikuti dan diterapkan oleh para ibu-ibu, sebagai antisipasi agar terhindar balita gizi kurang apalagi sampai gizi buruk atau stunting. "Mudah-mudahan sosialisasi, dapat diterapkan oleh ibu-ibu karena bertujuan untuk antisipasi stunting, balita gizi kurang," harapnya.
Ditempat yang sama, perwakilan UPTD Puskesmas Kecamatan Taktakan Bagian Gizi, Amira mengatakan, Ketika bayi sudah menginjak usia 6 bulan, saatnya ibu kenalkan makanan pendamping asi (MPASI). Agar komplit dan sarat gizi, menunya harus 4 bintang.
"Apa menu MPASI 4 Bintang? Ini adalah menu makanan yang mengandung empat unsur zat gizi. Mulai dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sayuran. Karbohidrat bisa didapatkan dari beras merah, beras putih, kentang dan umbi-umbian. Sedangkan untuk protein hewani bisa didapatkan dari ceker, hati ayam, daging ayam, daging sapi, telur dan ikan," jelas Amira.
Ditambahkan Amira, untuk protein nabati bisa memilih tempe, tahu, kacang merah, kacang polong. Sedangkan untuk sayuran dapat memilih wortel, bayam, labu siam hingga tomat.
Adapun tadi untuk cara pengolahan makanannya, kata Amira, itu seperti makanan lumat itu agak kental tapi tidak terlalu cair, untuk pengolahan makanan yang lembek itu, dengan cara dicincang atau diules. "Kalau dengan cara dicincang atau di ules itu, lebih gurih dan disukai oleh para bayi karena, makannya pasti lahap," ungkapnya. (uc)
Kepala Kelurahan Taktakan Erlinawati menyatakan, mendukung dan mengapresiasi kegiatan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) dan gizi, di lingkungan Kelurahan Taktakan ini.
"Kelurahan Taktakan memfasilitasi kegiatan dari Puskesmas Taktakan mengenai sosialisasi PMBA (pemberian makan bayi dan anak). Kami mensupport kegiatan ini dan mengapresiasi dengan baik," ucap Erlinawati, saat ditemui bantenekspose.com diruangannya.
Perwakilan Puskesmas Taktakan, lanjut Erlinawati, menyampaikan edukasi pentingnya memberikan makanan bergizi bagi ibu dan balita."Puskesmas Taktakan yang terdiri dari petugas gizi terus sanitarian kesling dan promkes. Itu menyampaikan dan mengedukasi ibu-ibu, terutama tentang pemberian makanan bergizi mulai dari enam bulan ke atas," ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, kata Erlinawati, diperlihatkan tentang contoh makanan yang tepat diberikan untuk kategori umur 0 sampai 06 bulan keatas. "Ada makanan tiga jenis yang diberikan yaitu makanan lumat, makanan lembek dan makanan untuk keluarga," imbuhnya.
Erlinawati juga menyampaikan, berkait dengan PSBB di Kota Serang, maka kegiatan sosialisasi tetap mematuhi panduan prosedur standar sesuai protokol kesehatan Pemerintah Kota Serang.
"Kita tadi juga sosialisasi dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, misalkan dengan mengundang hanya beberapa orang saja, kitapun sudah pake masker. Didepan pun juga kita sudah sediakan pencuci tangan dan di meja juga sudah kita sediakan hand sanitizer," jelasnya.
Lurah Erlinawati berpesan, kegiatan sosialisasi ini dapat diikuti dan diterapkan oleh para ibu-ibu, sebagai antisipasi agar terhindar balita gizi kurang apalagi sampai gizi buruk atau stunting. "Mudah-mudahan sosialisasi, dapat diterapkan oleh ibu-ibu karena bertujuan untuk antisipasi stunting, balita gizi kurang," harapnya.
Ditempat yang sama, perwakilan UPTD Puskesmas Kecamatan Taktakan Bagian Gizi, Amira mengatakan, Ketika bayi sudah menginjak usia 6 bulan, saatnya ibu kenalkan makanan pendamping asi (MPASI). Agar komplit dan sarat gizi, menunya harus 4 bintang.
"Apa menu MPASI 4 Bintang? Ini adalah menu makanan yang mengandung empat unsur zat gizi. Mulai dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sayuran. Karbohidrat bisa didapatkan dari beras merah, beras putih, kentang dan umbi-umbian. Sedangkan untuk protein hewani bisa didapatkan dari ceker, hati ayam, daging ayam, daging sapi, telur dan ikan," jelas Amira.
Ditambahkan Amira, untuk protein nabati bisa memilih tempe, tahu, kacang merah, kacang polong. Sedangkan untuk sayuran dapat memilih wortel, bayam, labu siam hingga tomat.
Adapun tadi untuk cara pengolahan makanannya, kata Amira, itu seperti makanan lumat itu agak kental tapi tidak terlalu cair, untuk pengolahan makanan yang lembek itu, dengan cara dicincang atau diules. "Kalau dengan cara dicincang atau di ules itu, lebih gurih dan disukai oleh para bayi karena, makannya pasti lahap," ungkapnya. (uc)
COMMENTS