Kemnaker Catat 3,05 Juta Tenaga Kerja Terdampak Pandemi Covid-19
0 menit baca
Bantenekspose.com - Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengatakan bahwa hantaman pamdemi Covid-19, tidak hanya pada sektor kesehatan, melainkan pada ketenagakerjaan juga. Pihaknya mencatat ada sekitar 3,05 juta tenaga kerja terdampak Covid-19.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menyebut, data yang dihimpun melalui Pusat Data dan Informasi Kementerian Ketenagakerjaan, pandemi ini telah mengakibatkan 1.7 juta tenaga kerja harus terkena PHK, dan 1.3 juta pekerja di sektor informal terpaksa dirumahkan.
"Akselerasi upaya untuk pemulihan sektor ekonomi akibat pandemi Covid-19, harus segera dilakukan agar industri dapat kembali bangkit. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi penyerapan pengangguran," katanya usai membuka acara Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang II dan Penyerahan Hasil Pelatihan Penanganan Dampak Covid-19, di BBPLK Serang, Kota Serang, Selasa (21/7/2020).
Selain itu kata Ida, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk Februari mencapai angka 6,8 juta artinya masih ada 4,99 juta yang belum mendapat pekerjaan.
"Angka ini sebetulnya sebanding dengan tahun 2019, bahkan untuk 2019 ada sedikit penurunan dari yang asalnya 7.050, per Februari 2020 tren ketenagakerjaan kita positif karena kerjakeras dari semua stake holder turun menjadi 6,8 juta," ucap Menaker.
Untuk itu kata Ida, harus terus berupaya melaksanakan pembangunan dibidang ketenagakerjaan, baik dengan meningkatkan kompetensi maupun produktivitas tenaga kerja Indonesia.
"Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan pelatihan berbasis kompetensi disemua UPT BLK, dan melakukan sertifikasi kompetensi bagi lulusan pelatihan di BLK," paparnya. (es'em)
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menyebut, data yang dihimpun melalui Pusat Data dan Informasi Kementerian Ketenagakerjaan, pandemi ini telah mengakibatkan 1.7 juta tenaga kerja harus terkena PHK, dan 1.3 juta pekerja di sektor informal terpaksa dirumahkan.
"Akselerasi upaya untuk pemulihan sektor ekonomi akibat pandemi Covid-19, harus segera dilakukan agar industri dapat kembali bangkit. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi penyerapan pengangguran," katanya usai membuka acara Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang II dan Penyerahan Hasil Pelatihan Penanganan Dampak Covid-19, di BBPLK Serang, Kota Serang, Selasa (21/7/2020).
Selain itu kata Ida, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk Februari mencapai angka 6,8 juta artinya masih ada 4,99 juta yang belum mendapat pekerjaan.
"Angka ini sebetulnya sebanding dengan tahun 2019, bahkan untuk 2019 ada sedikit penurunan dari yang asalnya 7.050, per Februari 2020 tren ketenagakerjaan kita positif karena kerjakeras dari semua stake holder turun menjadi 6,8 juta," ucap Menaker.
Untuk itu kata Ida, harus terus berupaya melaksanakan pembangunan dibidang ketenagakerjaan, baik dengan meningkatkan kompetensi maupun produktivitas tenaga kerja Indonesia.
"Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan pelatihan berbasis kompetensi disemua UPT BLK, dan melakukan sertifikasi kompetensi bagi lulusan pelatihan di BLK," paparnya. (es'em)