BantenEkspose.com - Bendungan Cikoncang yang dibangun sekitar tahun 1980-an memiliki luas sekitar 1.805 hektar. Bendungan ini, yang memben...
BantenEkspose.com - Bendungan Cikoncang yang dibangun sekitar tahun 1980-an memiliki luas sekitar 1.805 hektar. Bendungan ini, yang membentang membendung aliran sungai Cikoncang sekaligus sebagai pembatas antara wilayah Kabupaten Lebak (Kecamatan Wanasalam) dan Kabupaten Pandeglang (Kecamatan Cikeusik), di wilayah selatan
Semula, bendungan yang berlokasi di Desa Ketapang Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak tersebut, berfungsi sebagai cadangan persediaan air untuk wilayah sekitarnya. Seiring dengan waktu, di bendungan ini warga sekitar, baik di wilayah Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang maupun di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak, tak sedikit yang memanfaatkannya untuk budidaya ikan air tawar dalam keramba.
Seiring dengan pemulihan sektor wisata pasca krisis ekonomi masa lalu, Bendungan Cikoncang banyak dikunjungi warga sekitar, sekedar melepas penat menghadapai masalah keseharian.
Saat ini, Bendungan Cikoncang merupakan salah satu destinasi wisata, dengan daya tarik waduknya. Walaupun belum tertata sempurna, setidaknya bisa menjadi peluang bagi Kabupaten Lebak, untuk mendulang uang dari sektor wisata.
Daya tarik bendungan dengan bentangan air waduk inilah, kini pengunjung yang datang bisa menikmatinya, berkeliling bendungan dengan menggunakan perahu buatan, rakit, maupun bebek-bebekan.
Sebelum wabah pandemi codid-19 datang, lokasi ini menjadi salah satu alternatif warga, yang sudah bosa dengan wisata pantai di Kecamatan Wanasalam yang membentang dari kawasan Bagedur hingga Karangmalang, Binuangeun.
New Normal
Saat ini, dimasa New Normal, Pengelola Bendungan Cikoncang kembali membuka lokasi wisata dengan mengedepankan arahan pemerintah, dalam pencegahan covid-19, salahsatunya adalah penyemprotan disinfektan dengan rutin.
"Kami mengikuti arahan dari pemerintah. Penyemprotan disinfektan ini dilakukan hampir tiap dua minggu sekali," kata Hendra, Ketua Pokdarwis Bendungan Cikoncang, usai melakukan penyemprotan disinfektan di area Bendungan Cikoncang, pada Senin, (28/06/2020).
Bagi Hendra, saat New Normal ini, perlu sebuah strategi agar usaha wisata kembali bangkit. Makanya, ia selalu memberikan imbauan kepada pra pengunjung agar menerapkan protokol kesehatan.
"Sering kami memberikan pemahaman kepada pengunjung, agar make masker dan jaga jarak," imbuhnya.
Hendra mengimbau kepada wisatawan yang akan berkunjung ke Bendungan Cikoncang, agar selalu menjaga kesehatan dan turut serta dalam pencegahan Covid-19.
"Berwisatalah ke Bendungan Cikoncang, akan tetapi tetap taati protokol kesehatan," imbuhnya pungkasnya.
Perdes
Kepala Desa Katapang, Emed Kurniawan, S.IP, menyadari bahwa Bendungan Cikoncang bila dikelola dengan baik, bisa membawa dampak ekonomi yang signifikan. Perlu waktu memang, namun ia berkeyakinan, bila dukungan Pemprov Banten dan Pemkab Lebak maksimal, tak menutup kemungkinan, desa yang dipimpinnya, terutama wisata Bendung Cikoncang, akan lebih maju dari sekarang.
Meyikapi pembukaan kembali obyek wisata Bendungan Cikoncang di masa New Normal, Emde berharap, wisatawan selalu memperhatikan dan mengikuti protokol kesehatan serta selalu menjaga kebersihan dan keselamatan.
"Kami akan segera membuat Perdes untuk menata secara administrasi di wilayah wisata Bendungan Cikoncang. Ini dimaksudkan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau berbenturan hukum yang berlaku," kata Emed
Harapan Hendra sebagai pegiat kelompok sadar wisata, menjadikan wisata Bendungan Cikoncang kembali ramai saat New Normal adalah keniscayaan. Pun demikian, langkah strategis Kades Ketapang, Emed Kurniawan, harus mendapat dukungan. Bagaimanapun juga, Bendungan Cikoncang tak ubahnya, Potensi Ladang Uang namun harus ditata ulang. Tentu saja, dukungan Pemprov Banten dan Pemkab Lebak, dibutuhkan. (sep/red)
Semula, bendungan yang berlokasi di Desa Ketapang Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak tersebut, berfungsi sebagai cadangan persediaan air untuk wilayah sekitarnya. Seiring dengan waktu, di bendungan ini warga sekitar, baik di wilayah Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang maupun di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak, tak sedikit yang memanfaatkannya untuk budidaya ikan air tawar dalam keramba.
Seiring dengan pemulihan sektor wisata pasca krisis ekonomi masa lalu, Bendungan Cikoncang banyak dikunjungi warga sekitar, sekedar melepas penat menghadapai masalah keseharian.
Saat ini, Bendungan Cikoncang merupakan salah satu destinasi wisata, dengan daya tarik waduknya. Walaupun belum tertata sempurna, setidaknya bisa menjadi peluang bagi Kabupaten Lebak, untuk mendulang uang dari sektor wisata.
Daya tarik bendungan dengan bentangan air waduk inilah, kini pengunjung yang datang bisa menikmatinya, berkeliling bendungan dengan menggunakan perahu buatan, rakit, maupun bebek-bebekan.
Sebelum wabah pandemi codid-19 datang, lokasi ini menjadi salah satu alternatif warga, yang sudah bosa dengan wisata pantai di Kecamatan Wanasalam yang membentang dari kawasan Bagedur hingga Karangmalang, Binuangeun.
New Normal
Saat ini, dimasa New Normal, Pengelola Bendungan Cikoncang kembali membuka lokasi wisata dengan mengedepankan arahan pemerintah, dalam pencegahan covid-19, salahsatunya adalah penyemprotan disinfektan dengan rutin.
"Kami mengikuti arahan dari pemerintah. Penyemprotan disinfektan ini dilakukan hampir tiap dua minggu sekali," kata Hendra, Ketua Pokdarwis Bendungan Cikoncang, usai melakukan penyemprotan disinfektan di area Bendungan Cikoncang, pada Senin, (28/06/2020).
Bagi Hendra, saat New Normal ini, perlu sebuah strategi agar usaha wisata kembali bangkit. Makanya, ia selalu memberikan imbauan kepada pra pengunjung agar menerapkan protokol kesehatan.
"Sering kami memberikan pemahaman kepada pengunjung, agar make masker dan jaga jarak," imbuhnya.
Hendra mengimbau kepada wisatawan yang akan berkunjung ke Bendungan Cikoncang, agar selalu menjaga kesehatan dan turut serta dalam pencegahan Covid-19.
"Berwisatalah ke Bendungan Cikoncang, akan tetapi tetap taati protokol kesehatan," imbuhnya pungkasnya.
Perdes
Kepala Desa Katapang, Emed Kurniawan, S.IP, menyadari bahwa Bendungan Cikoncang bila dikelola dengan baik, bisa membawa dampak ekonomi yang signifikan. Perlu waktu memang, namun ia berkeyakinan, bila dukungan Pemprov Banten dan Pemkab Lebak maksimal, tak menutup kemungkinan, desa yang dipimpinnya, terutama wisata Bendung Cikoncang, akan lebih maju dari sekarang.
Meyikapi pembukaan kembali obyek wisata Bendungan Cikoncang di masa New Normal, Emde berharap, wisatawan selalu memperhatikan dan mengikuti protokol kesehatan serta selalu menjaga kebersihan dan keselamatan.
"Kami akan segera membuat Perdes untuk menata secara administrasi di wilayah wisata Bendungan Cikoncang. Ini dimaksudkan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau berbenturan hukum yang berlaku," kata Emed
Harapan Hendra sebagai pegiat kelompok sadar wisata, menjadikan wisata Bendungan Cikoncang kembali ramai saat New Normal adalah keniscayaan. Pun demikian, langkah strategis Kades Ketapang, Emed Kurniawan, harus mendapat dukungan. Bagaimanapun juga, Bendungan Cikoncang tak ubahnya, Potensi Ladang Uang namun harus ditata ulang. Tentu saja, dukungan Pemprov Banten dan Pemkab Lebak, dibutuhkan. (sep/red)
COMMENTS