Jeje: Degradasai Lingkungan, Penyumbang Terbesar Bencana Alam
0 menit baca
BantenEkspose.com –
Dunia saat ini, saat ini sudah dalam krisis lingkungan apalagi Indonesia. Tercemarnya
air, udara dan tanah semua akan berimbas pada kehidupan kita. Karenanya, semua
manusia harus peduli dengan lingkungan.
Demikian dikemukakan E Sudrajat, salah seorang eksposen’98, yang juga konsen dalam peminatan lingkungan hidup di Banten
Pria yang akrab dipanggil Jeje ini, memaparkan bahwa degradasi lingkungan, adalah rusaknya lingkungan, hilangnya sumber mata air dan berkurangnya sumber air tanah, berkurangnya areal pertanian, serta hancurnya ekosistem laut dan sungai.
“Pencemaran limbah industri misalnya, akan mengakibatkan hancur dan punahnya habitat sungai dan beberapa species laut, yang jika berlangsung lama akan hilang juga,” ujar Jeje, Rabu (17/06/2020)
Dalam kontek peringatan hari Degradasi Penanggulangan Lahan seDunia, yang jatuh hari ini (17/06/2020), Jeje menyerukan, Industri mestinya mengolah limbah dengan benar, dan limbah yang dibuang adalah yang sudah aman (ramah lingkungan,red)
“Mari bergerak bersama, untuk mau peduli terhadap lingkungan kita. Apa lagi yang akan kita titipkan ke anak cucu, kalau bukan lingkungan yang hijau, udara bersih, air tanah yang jernih dan aneka ragam flora fauna,” ajak Jeje.
Lingkungan dan lahan yang mengalami degradasi, lanjut Jeje,menjadi penyumbang terbesar bencana alam yang belakangan ini kerap terjadi, termasuk di Banten.
“Kerusakan hutan yang tidak berujung, ini bagian paling fatal dalam mendukung banyaknya kasus erosi tanah atau longsor. Sekarang banyak kasus bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.Semua bersumber dari rusaknya lingkungan atau degradasi lingkungan,” imbuhnya (red)
Demikian dikemukakan E Sudrajat, salah seorang eksposen’98, yang juga konsen dalam peminatan lingkungan hidup di Banten
Pria yang akrab dipanggil Jeje ini, memaparkan bahwa degradasi lingkungan, adalah rusaknya lingkungan, hilangnya sumber mata air dan berkurangnya sumber air tanah, berkurangnya areal pertanian, serta hancurnya ekosistem laut dan sungai.
“Pencemaran limbah industri misalnya, akan mengakibatkan hancur dan punahnya habitat sungai dan beberapa species laut, yang jika berlangsung lama akan hilang juga,” ujar Jeje, Rabu (17/06/2020)
Dalam kontek peringatan hari Degradasi Penanggulangan Lahan seDunia, yang jatuh hari ini (17/06/2020), Jeje menyerukan, Industri mestinya mengolah limbah dengan benar, dan limbah yang dibuang adalah yang sudah aman (ramah lingkungan,red)
“Mari bergerak bersama, untuk mau peduli terhadap lingkungan kita. Apa lagi yang akan kita titipkan ke anak cucu, kalau bukan lingkungan yang hijau, udara bersih, air tanah yang jernih dan aneka ragam flora fauna,” ajak Jeje.
Lingkungan dan lahan yang mengalami degradasi, lanjut Jeje,menjadi penyumbang terbesar bencana alam yang belakangan ini kerap terjadi, termasuk di Banten.
“Kerusakan hutan yang tidak berujung, ini bagian paling fatal dalam mendukung banyaknya kasus erosi tanah atau longsor. Sekarang banyak kasus bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.Semua bersumber dari rusaknya lingkungan atau degradasi lingkungan,” imbuhnya (red)
