Petani di Cihara Ngaku Dirugikan Aktivitas Penambangan Pasir Kuarsa
0 menit baca

BantenEkspose.com –
Pemilik
sawah di blok Cikopo Desa Cihara Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, mengeluhkan
aktivitas penambangan pasir kuarsa milik
CV Trus Jaya Bersama di Blok Cikopo Desa Cihara. Mereka mengeluh karena tersumbatnya
pembuangan air dari areal sawah sehingga sawah tergenang.
Menurut
Muslim (42) tahun pemilik lahan sawah, yang tinggal di Kampung Wanasari Desa
Cihara Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, Kondisi itu terjadi, sejak penambangan
pasir kuarsa beroperasi
Dalam
penuturan Muslim, sebelum ada aktifitas penambangan pasir kuarsa milik Koh
Jilung, sawah yang biasa digarapnya aliran airnya lancar dan tidak pernah
tergenang.
“Namun
semenjak ada penambangan pasir kuarsa ini, saluran pembuangan dari sawahnya
tetutup oleh bongkahan batu dan pasir akibat kegiatan penambangan,” ujarnya.
Akibat
kejadian ini, lanjut Muslin, sawah seluas kurang lebih 1000 meter persegi dan
sudah ditanami padi (Bulan Februari 2020) terendam air dan mengalami gagal
panen. Padahal biasanya, dalam satu kali bisa menghasilkan sekitar 400 - 500
kilogram gabah kering. Namun kali ini ia hanya gigit jari, sedangkan modal
tanam sudah ia keluarkan untuk pengolahan lahan, pembelian bibit, pupuk dan
tenaga kerja.
"Padinya
gak tumbuh. Busuk karena terendam air. Akibatnya saya rugi. Saya jadi bingung,
apalagi situasi saat ini sedang sulit, karena corona," tutur Muslim.
Muslim
mengaku sudah komplain dengan mendatangi Koh Jilung pemilik tambang untuk minta
ganti rugi, namun usahanya tidak berhasil.
Selain
menuntut ganti rugi, Muslim berharap agar pihak perusahaan memperbaiki saluran
air yang tertutup bongkahan batu dan lumpur, agar air limpasan dari sawahnya
mengalir dengan baik, sehingga musim depan sawahnya bisa di tanami padi
kembali.
"Saya
pernah dijanjikan untuk mendapatkan ganti rugi, namun sampai saat ini belum ada
realisasi," keluh Muslim.
Jawaban Koh Jilung
Terpisah
Koh Jilung, Pemilik tambang ketika dihubungi melalui sambungan WA berkilah,
bahwa terendamnya sawah Muslim bukan diakibatkan karena aktifitas penambangan.
"Harus
dilihat dulu dampaknya antara tambang dan kontur sawahnya, apa ada
lumpur/tanah/batu/air tambang yang masuk ke sawah," tutur Koh Jilung via
whatsapps.
Namun
ketika Koh Jilung diajak untuk cek lokasi tidak merespon, meski WA sudah
dibaca.
Teledor
Menanggapi
pertambangan yang ada di Desa Cihara Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak, penggiat
lingkungan di Banten, Enjat Sudrajat menyayangkan keteledoran para penguasa
mulai tingkat desa hingga pemberi izin.
“Seharusnya
dari awal itu, persoalan lingkungan harus menjadi fokus utama. Jangan hanya mikirin
perut kalau kemudian suatu saat nanti, mengancam keberlangsungan lingkungan
hidup,” ujar Enjat (Odil )