Ada Stiker di Bantuan Covid-19, Aktivis HMI Nilai Tidak Etis
0 menit baca

Bantenekspose.com – Bantuan
sosial (bansos) disaat jelang pemilihan kepala daerah memang rawan menjadi
tumpangan politik. Belum lama ini, publik dihebohkan dengan isu ‘stikerisasi’
bansos dari Pemerintah Pusat di sebuah Kabupaten di Jawa Tengah.
Ternyata, bukan hanya di Jawa Tengah di Banten pun
disinyalir tak lah jauh beda. Setidaknya, ini pula yang menjadi kajian serius aktivis
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Serang.
Riski Hardiatna Aktivis HMI Serang, melalui pesan whatsapp
menyampaikan bahwa Pemkab Serang melalui Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan
Pangan, menyalurkan bantuan mie 20 bungkus dari Dinas Sosial, beras 10 kg dari dinas ketahanan pangan.
“Beras dan mie diberikan Kepada 326 desa. 1 desa mendapatkan
jatah 38 KK. Jadwal dari pembagiannya dari tanggal 12-21 Mei 2020. Diberikan
kepada kades untuk dibagikan kepada masyarakat,” kata Riski, Rabu (14/05/2020).
Langkah kepedulian Pemkab Serang, ungkap Riski, memang patut
diapresiasi. Namun yang sangat disayangkan bantuan tersebut cenderung
dipolitisasi alias berbau kampanye. Dalam bungkusan berasa dan mie instan
tersebut, terselip stiker bergambar Bupati Serang, walau tanpa berbaju dinas
resmi.
“Ini kami nilai keterlaluan dan tidak etis, disaat
masyarakat Kabupaten Serang banyak yang susah terdampak covid-19, bantuan
sembako Pemkab Serang malah cenderung dipolitisasi untuk kepentingan Pilkada,”
ujar Riski.
Dalam situasi seperti ini, sambung Riski, semestinya menjadi
kewajiban pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, untuk mengcover kebutuhan
rakyatnya, dengan catatan tidak ditunggangi kepentingan kampanye jelang
pilkada. Yang terjadi dalam bantuan dari Dinas Sosial dan dinas Ketapang
Kabupaten Serang itu, semestinya juga tidak dibarengi dengan memasukan ‘stiker bupati’
yang bernuansa kampanye.
“Jadinya ini sumbangan sosial apa kampanye? Kapan sih Pemkab
Serang ikhlas bekerja buat rakyat. Kampanye itu nanti ada saatnya, sekarang
rakyat semua susah. Cari uang susah, makan juga susah, Pemkab Serang salurkan
Sembako malah terkesan dipolitisasi,” tutu Riski (red)