Bantenekspose.com - Kegiatan tersebut rencananya bakal digelar selama 5 hari, mulai tanggal 11 hingga 15 Desember 20119. Berbeda dengan ...
Bantenekspose.com - Kegiatan tersebut rencananya bakal digelar selama 5 hari, mulai tanggal 11 hingga 15 Desember 20119. Berbeda dengan tahun sebelumnya, BIC tahun kelima ini, bakal dikemas dengan kampanye gerakan sadar sampah, dengan menggandeng komunitas Movement go Green untuk mengampanyekan gerakan sadar tidak membuang sampah sembarangan.
BIC 2019 merupakan gelaran kesepuluh pada tahun kelima sejak 2014. Setiap tahun antusiasme warga terus meningkat. Tercatat ada 30 sampai 40 persen peningkatan jumlah pengunjung tiap tahun. Dari 80 brand yang ikut serta pada gelaran sebelumnya, ditahun ini peserta BIC meningkat menjadi 100 brand.
“Diantaranya, brand Ztff, Astronkido, Risgnlight, RKLB, Mugabe, Plankon, Voojah, Macaba, Delarock, Cosmic, dan Goziel. Tujuh puluh persen dari brand lokal Banten dan 30 persen dari luar Banten. Ini termasuk brand luar yang investasi di Kota Serang,” kata Adam Adhary, selaku Pembina BIC.
BIC tahun ini, lanjutnya, tidak hanya sekadar menjual brand-brand fashion seperti kaos, kemeja, jaket, sweater, sepatu, dan pernak-pernak lainnya, namun juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan dan pertunjukan budaya lokal.
Tidak sampai disitu, guna mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dalam hal perhatian kepada disabilitas yang ada di Kota Serang, panitia menyiapkan dua stand khusus untuk para difabel.
“Salah satu hasil alat bantu untuk anak berkebutuhan khusus temuan mahasiswa Untirta juga disajikan. Mulai dari scooter mobility dan baby walker untuk tunadaksa. Pendeteksi warna, pendeteksi ruangan, dan tongkat sensor untuk tunanetra, serta gelang getar untuk tunarungu,” ungkap Adam.
Hal senada diungkapkan Iip Midun selaku PIC kegiatan BIC. Dirinya menyampaikan, untuk konsep layout BIC ke-10 ini, pihaknya menerapkan konsep labirin guna memberikan kepuasan kepada para peserta, sehingga pengunjung dengan leluasa berkeliling di BIC tanpa melewatkan satupun brand yang ikut serta.
“Selain brand, kami juga menyediakan booth kuliner yang diisi oleh 30 jenis kuliner sehingga pengunjung tidak perlu repot keluar area jika haus dan kelaparan,” ucapnya.
Digelaran ke-10 ini sebanyak 9 brand baru ikut serta, dimana 70 lebih diantaranya merupakan brand lokal.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop UKM Kota Serang Yoyo Dwi Cahyono yang berkesempatan membuka acara tersebut menyampaikan, kegiatan BIC dinilai sebagai sebuah solusi dalam menekan angka pengangguran.
Selain itu tambahnya, dengan adanya perputaran uang dalam kegiatan BIC, dinilai mampu meningkatkan perekonomian di Kota Serang. “Dengan adanya kegiatan ini, selain mengatasi pengangguran karena banyak SDM yang dilibatkan, juga membantu perputaran ekonomi di Kota Serang," kata Yoyo
Selain dari Kota Serang, ujar Yoyo, banyak pengunjung yang hadir dari luar daerah. Ini merupakan kesempatan bagi Pemkot Serang untuk lebih jauh mengenalkan potensi yang ada, seperti pariwisata, budaya, dan unsur yang lainnya.
“Tadi saja hasil perbincangan dengan Pak Adam, brand-brand yang ikut disini, masih membutuhkan SDM seperti SPG dan yang lainnya. Panitia juga ikut melibatkan sejumlah pemuda dalam kegiatan ini, sehingga mereka memiliki pekerjaan meski hanya menjadi crew selama kegiatan berlangsung. Ada 100 brand rata-rata membutuhkan 3 sampai 5 SPG. Tinggal dikalikan saja berapa banyak SDM yang dilibatkan," ujar Yoyo
Yoyo berharap, kedepan kegiatan ini bisa lebih besar dan lebih meriah lagi, sehingga bisa memberikan angka yang signifikan dalam mengatasi pengangguran dan ekonomi di Kota Serang (uc)
BIC 2019 merupakan gelaran kesepuluh pada tahun kelima sejak 2014. Setiap tahun antusiasme warga terus meningkat. Tercatat ada 30 sampai 40 persen peningkatan jumlah pengunjung tiap tahun. Dari 80 brand yang ikut serta pada gelaran sebelumnya, ditahun ini peserta BIC meningkat menjadi 100 brand.
“Diantaranya, brand Ztff, Astronkido, Risgnlight, RKLB, Mugabe, Plankon, Voojah, Macaba, Delarock, Cosmic, dan Goziel. Tujuh puluh persen dari brand lokal Banten dan 30 persen dari luar Banten. Ini termasuk brand luar yang investasi di Kota Serang,” kata Adam Adhary, selaku Pembina BIC.
BIC tahun ini, lanjutnya, tidak hanya sekadar menjual brand-brand fashion seperti kaos, kemeja, jaket, sweater, sepatu, dan pernak-pernak lainnya, namun juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan dan pertunjukan budaya lokal.
Tidak sampai disitu, guna mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dalam hal perhatian kepada disabilitas yang ada di Kota Serang, panitia menyiapkan dua stand khusus untuk para difabel.
“Salah satu hasil alat bantu untuk anak berkebutuhan khusus temuan mahasiswa Untirta juga disajikan. Mulai dari scooter mobility dan baby walker untuk tunadaksa. Pendeteksi warna, pendeteksi ruangan, dan tongkat sensor untuk tunanetra, serta gelang getar untuk tunarungu,” ungkap Adam.
Hal senada diungkapkan Iip Midun selaku PIC kegiatan BIC. Dirinya menyampaikan, untuk konsep layout BIC ke-10 ini, pihaknya menerapkan konsep labirin guna memberikan kepuasan kepada para peserta, sehingga pengunjung dengan leluasa berkeliling di BIC tanpa melewatkan satupun brand yang ikut serta.
“Selain brand, kami juga menyediakan booth kuliner yang diisi oleh 30 jenis kuliner sehingga pengunjung tidak perlu repot keluar area jika haus dan kelaparan,” ucapnya.
Digelaran ke-10 ini sebanyak 9 brand baru ikut serta, dimana 70 lebih diantaranya merupakan brand lokal.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop UKM Kota Serang Yoyo Dwi Cahyono yang berkesempatan membuka acara tersebut menyampaikan, kegiatan BIC dinilai sebagai sebuah solusi dalam menekan angka pengangguran.
Selain itu tambahnya, dengan adanya perputaran uang dalam kegiatan BIC, dinilai mampu meningkatkan perekonomian di Kota Serang. “Dengan adanya kegiatan ini, selain mengatasi pengangguran karena banyak SDM yang dilibatkan, juga membantu perputaran ekonomi di Kota Serang," kata Yoyo
Selain dari Kota Serang, ujar Yoyo, banyak pengunjung yang hadir dari luar daerah. Ini merupakan kesempatan bagi Pemkot Serang untuk lebih jauh mengenalkan potensi yang ada, seperti pariwisata, budaya, dan unsur yang lainnya.
“Tadi saja hasil perbincangan dengan Pak Adam, brand-brand yang ikut disini, masih membutuhkan SDM seperti SPG dan yang lainnya. Panitia juga ikut melibatkan sejumlah pemuda dalam kegiatan ini, sehingga mereka memiliki pekerjaan meski hanya menjadi crew selama kegiatan berlangsung. Ada 100 brand rata-rata membutuhkan 3 sampai 5 SPG. Tinggal dikalikan saja berapa banyak SDM yang dilibatkan," ujar Yoyo
Yoyo berharap, kedepan kegiatan ini bisa lebih besar dan lebih meriah lagi, sehingga bisa memberikan angka yang signifikan dalam mengatasi pengangguran dan ekonomi di Kota Serang (uc)
COMMENTS