Di Kumpay Banjarsari, Penasehat IKRA Lebak Pari Didaulat Jadi Motivator
0 menit baca
BantenEkspose.com - Dewan Penasehat Ikatan Remaja Aktif (IKRA) Lebak Pari Kecamatan Cihara, Mursyid Arifin didaulat menjadi motivator muda pada kegiatan penutupan pelatihan pembuatan sofa yang digagas oleh Forum Silaturahmi Pemuda Kumpay (FSPK) dengan tajuk "Mencetak Entrepreuneur Muda Kreatif dan Inovatif".
Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu lebih yaitu dari 9 September hingga 6 Oktober 2019 kemarin di SDN 3 Kumpay, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten.
Dihadapan para pemuda, Mursyid mendorong agar generasi muda mampu menggali dan mengembangkan potensi lokal yang ada di wilayah masing-masing, baik dari dari sektor pertanian, perkebunan maupun kekeyaan alam lainnya demi meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat.
"Bayangkan, jika pemuda dan masyarakat sadar akan potensinya masing-masing. Mungkin tidak akan banyak yang merantau ke luar kota ataupun luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Mursyid.
Selain itu, dirinya juga memotivasi para pemuda agar tidak gengsi hidup di kampung atau di desa dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Memang, lanjut Mursyid, kerjanya tidak seperti mereka yang ada di kota-kota namun karyanya akan dirasakan oleh masyarakat perkotaan, seperti salah satunya kursi sofa yang dibuat oleh pemuda-pemuda Kumpay.
"Gengsi tidak akan bisa menjawab kebutuhan kita, tapi dengan kebutuhan maka rasa gengsi pun akan hilang," ujarnya.
Meski demikian, Mursyid berpesan lakukan apa yang bisa. Saat ini, jalani saja dengan senang hati tanpa berkecil hati. Karena pada prinsipnya, pepatah Sunda pun mengatakan manuk hiber ku jangjang na, manusa hirup ku akal na (burung terbang karena sayapnya, manusia hidup karena akalnya).
"Gunakan akal pikirannya, gali potensinya, manfaatkan peluangnya, rasakan nikmatnya," pesan dia mengakhiri pembicaraannya.(red)
Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu lebih yaitu dari 9 September hingga 6 Oktober 2019 kemarin di SDN 3 Kumpay, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten.
Dihadapan para pemuda, Mursyid mendorong agar generasi muda mampu menggali dan mengembangkan potensi lokal yang ada di wilayah masing-masing, baik dari dari sektor pertanian, perkebunan maupun kekeyaan alam lainnya demi meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat.
"Bayangkan, jika pemuda dan masyarakat sadar akan potensinya masing-masing. Mungkin tidak akan banyak yang merantau ke luar kota ataupun luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Mursyid.
Selain itu, dirinya juga memotivasi para pemuda agar tidak gengsi hidup di kampung atau di desa dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Memang, lanjut Mursyid, kerjanya tidak seperti mereka yang ada di kota-kota namun karyanya akan dirasakan oleh masyarakat perkotaan, seperti salah satunya kursi sofa yang dibuat oleh pemuda-pemuda Kumpay.
"Gengsi tidak akan bisa menjawab kebutuhan kita, tapi dengan kebutuhan maka rasa gengsi pun akan hilang," ujarnya.
Meski demikian, Mursyid berpesan lakukan apa yang bisa. Saat ini, jalani saja dengan senang hati tanpa berkecil hati. Karena pada prinsipnya, pepatah Sunda pun mengatakan manuk hiber ku jangjang na, manusa hirup ku akal na (burung terbang karena sayapnya, manusia hidup karena akalnya).
"Gunakan akal pikirannya, gali potensinya, manfaatkan peluangnya, rasakan nikmatnya," pesan dia mengakhiri pembicaraannya.(red)