WH Akui Banyak Warga Banten yang Belum Dapat Kesempatan Masuk Sekolah
0 menit baca
BantenEkspose.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, persoalan pendidikan tingkat SMAN/SMKN di Provinsi Banten masih melebar. Ia mnegakui, sekarang saja banyak warga yang belum mendapatkan kesempatan.
Hal ini dikatakan Wahidin Halim usai menemui rombongan kunjungan kerja (Kunker) anggota Komisi II DPR RI, di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (2/7/2019).
"Tadi malam saya dapat informasi, ada anak yang tidak keluar rumah karena prestasi cukup bagus, tapi ditolak di sekolah gara-gara dia lebih jauh posisinya dibandingkan teman-teman yang lain," katanya kepada wak media.
Padahal, kata dia, sebetulnya pada satu zona yang sama. Oleh karenanya, hari ini pihaknya undang keluarga tersebut untuk datang ke rumah dinas (Rumdin). Anak (siswa) itu merupakan warga Cipondoh Poris, Tangerang.
"Dari laporannya sih rata-rata hampir 10. Semalam ibunya saya hubungi, kata saya yaudah kamu nanti saya bantu biar kamu gimana caranya tetap sekolah. Ini yang menimbulkan keprihatinan saya sendiri," akunya.
Berdasarkan informasi, sementara ini ada sekitar 28.000 siswa-siswi yang belum diterima, namun bagi WH tidak melihat puluan ribunya tetapi ia lebih memprioritaskan orang miskin dan memiliki prestasi secara akademik. Karena, kata dia, jika anak yang lahir dari kalangan orang kaya mereka masih banyak pilihan.
"Kita nggak melihat ratusan ribunya, tapi kita melihat orangnya miskin, punya prestasi, itu yang kita prioritaskan. Orang mampu kan banyak pilihan, bagi orang miskin kan tidak ada pilihan," ujarnya. (Emde)
Hal ini dikatakan Wahidin Halim usai menemui rombongan kunjungan kerja (Kunker) anggota Komisi II DPR RI, di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (2/7/2019).
"Tadi malam saya dapat informasi, ada anak yang tidak keluar rumah karena prestasi cukup bagus, tapi ditolak di sekolah gara-gara dia lebih jauh posisinya dibandingkan teman-teman yang lain," katanya kepada wak media.
Padahal, kata dia, sebetulnya pada satu zona yang sama. Oleh karenanya, hari ini pihaknya undang keluarga tersebut untuk datang ke rumah dinas (Rumdin). Anak (siswa) itu merupakan warga Cipondoh Poris, Tangerang.
"Dari laporannya sih rata-rata hampir 10. Semalam ibunya saya hubungi, kata saya yaudah kamu nanti saya bantu biar kamu gimana caranya tetap sekolah. Ini yang menimbulkan keprihatinan saya sendiri," akunya.
Berdasarkan informasi, sementara ini ada sekitar 28.000 siswa-siswi yang belum diterima, namun bagi WH tidak melihat puluan ribunya tetapi ia lebih memprioritaskan orang miskin dan memiliki prestasi secara akademik. Karena, kata dia, jika anak yang lahir dari kalangan orang kaya mereka masih banyak pilihan.
"Kita nggak melihat ratusan ribunya, tapi kita melihat orangnya miskin, punya prestasi, itu yang kita prioritaskan. Orang mampu kan banyak pilihan, bagi orang miskin kan tidak ada pilihan," ujarnya. (Emde)