Bantenekspose.com – Nining, yang sudah mengabdi selama 15 tahun di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, menjadi sorotan nasional setelah ...
Bantenekspose.com – Nining, yang sudah mengabdi selama 15 tahun di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, menjadi sorotan nasional setelah viral di berbagai media online dan televisi. Viralnya pemberitaan Nining, membuat Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita Dimyati marah terhadap Camat Cigeulis. Soal Nining ini pula, Wapres Jusuf Kalla pun ikut menanggapinya.
Marahnya Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita kepada Camat Cigeulis, tentu bukan tanpa alasan. Kepada Camat Cigeulis, Irna akhirnya meminta agar jajaran birokrat tidak lengah dengan kondisi warga seperti ini. Jika saja mereka tahu, pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah layak.
"Iya marah saya sama camatnya, yang begini-begini nggak bisa dihandle. Pak camatnya nggak tahu, (ya) ke kepala sekolah dong. Kepala sekolah juga (dimarahi)," kata Irna kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Selasa (16/7/2019)
Menyikapi persoalan tersebut, Irna berjanji untuk segera mendapatkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
"Nanti pada APBD 2020 ibu Nining akan kita masukkan pada program RTLH atau BSPS. Selama 4 tahun kami sudah membangun rumah tidak layak huni sekitar 5.500 rumah," kata Irna, ditemui wartawan di Setda Pandeglang
Irna mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kecamatan untuk membangun rumah Nining. "Ibu Nining akan dibangunkan rumah dalam waktu dekat ini dengan anggaran hasil iuran para pegawai pemda, sekolah dan kecamatan. Saya sudah instruksikan Camat Cigeulis (Engkos Kosasih) supaya ibu Nining segera dibangunkan rumah yang layak," ungkapnya.
Baca Juga:
- Nining 15 Tahun Tinggal di WC Sekolah
- Relawan Cigeulis Akan Bangun Rumah Nining
Dijelaskannya, Nining sebetulnya tidak tinggal di toilet sekolah, namun ia dan keluarganya tinggal di samping toilet. "Ibu Nining bukanlah tinggal di dalam WC, tapi diberikan izin oleh kepala sekolah mendirikan warung sekaligus rumah di sebelah WC. Saya tegaskan ibu Nining bukan tinggal di WC, tapi bikin gubuk di dekat WC sekolah," jelasnya.
Menurutnya, menetapnya Nining di lingkungan sekolah bentuk perhatian dari sekolah. Mengingat rumah miliknya sudah rusak. "Rumah yang bersangkutan rusak, maka ibu Nining meminta izin kepada kepala sekolah untuk berjualan di sekolah sekaligus bertempat tinggal sementara di situ," ujarnya.
Irna menyarankan, meski Nining akan dibangunkan rumah, pihaknya memperbolehkan Nining untuk tetap berjualan di lingkungan sekolah. "Kalau ibu Nining masih mau bikin tempat jualan di sekitar sekolah gak apa-apa, itu bagus untuk dia jualan menambah penghasilan, tapi jangan dijadikan tempat tinggal cukup untuk jualan saja, nanti kalau dia tinggal di situ salah lagi. Semoga ini menjadi bahan koreksi untuk kita semua," imbuhnya.
Irna menilai, pemerintah saat ini selalu berupaya untuk mengangkat guru untuk menjadi PNS. Namun meski begitu, para guru harus mengikuti seleksi sesuai aturan.
"Untuk honorer memang sudah menjadi isu nasional, di era sekarang ini tes CPNS haruslah berdasarkan kemampuan dan kompetensi. Sementara Ibu Nining usianya juga sudah melewati batas," terangnya.
Sementara itu, JK yakin Nining sudah berusaha sebaik-baiknya dalam mengajar dan tak kunjung diangkat menjadi PNS. Namun, JK mengatakan tenaga pengajar juga harus memenuhi kriteria dengan baik, ia yakin Nining dapat segera diterima dan diangkat menjadi PNS jika Nining meningkatkan kemampuannya.
"Saya yakin Bu Nining ini juga sudah berusaha dengan baik. Namun juga kriteria-kriteria yang ada harus dipertahankan karena kita ingin juga kualitas pendidikan baik. Tapi saya juga yakin Ibu Nining (jika) berusaha meningkatkannya pasti akan terpilih (jadi PNS) pada waktunya," jelas JK, seperti dilansir media online kumparan. (red)
Marahnya Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita kepada Camat Cigeulis, tentu bukan tanpa alasan. Kepada Camat Cigeulis, Irna akhirnya meminta agar jajaran birokrat tidak lengah dengan kondisi warga seperti ini. Jika saja mereka tahu, pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah layak.
"Iya marah saya sama camatnya, yang begini-begini nggak bisa dihandle. Pak camatnya nggak tahu, (ya) ke kepala sekolah dong. Kepala sekolah juga (dimarahi)," kata Irna kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Selasa (16/7/2019)
Menyikapi persoalan tersebut, Irna berjanji untuk segera mendapatkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
"Nanti pada APBD 2020 ibu Nining akan kita masukkan pada program RTLH atau BSPS. Selama 4 tahun kami sudah membangun rumah tidak layak huni sekitar 5.500 rumah," kata Irna, ditemui wartawan di Setda Pandeglang
Irna mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kecamatan untuk membangun rumah Nining. "Ibu Nining akan dibangunkan rumah dalam waktu dekat ini dengan anggaran hasil iuran para pegawai pemda, sekolah dan kecamatan. Saya sudah instruksikan Camat Cigeulis (Engkos Kosasih) supaya ibu Nining segera dibangunkan rumah yang layak," ungkapnya.
Baca Juga:
- Nining 15 Tahun Tinggal di WC Sekolah
- Relawan Cigeulis Akan Bangun Rumah Nining
Dijelaskannya, Nining sebetulnya tidak tinggal di toilet sekolah, namun ia dan keluarganya tinggal di samping toilet. "Ibu Nining bukanlah tinggal di dalam WC, tapi diberikan izin oleh kepala sekolah mendirikan warung sekaligus rumah di sebelah WC. Saya tegaskan ibu Nining bukan tinggal di WC, tapi bikin gubuk di dekat WC sekolah," jelasnya.
Menurutnya, menetapnya Nining di lingkungan sekolah bentuk perhatian dari sekolah. Mengingat rumah miliknya sudah rusak. "Rumah yang bersangkutan rusak, maka ibu Nining meminta izin kepada kepala sekolah untuk berjualan di sekolah sekaligus bertempat tinggal sementara di situ," ujarnya.
Irna menyarankan, meski Nining akan dibangunkan rumah, pihaknya memperbolehkan Nining untuk tetap berjualan di lingkungan sekolah. "Kalau ibu Nining masih mau bikin tempat jualan di sekitar sekolah gak apa-apa, itu bagus untuk dia jualan menambah penghasilan, tapi jangan dijadikan tempat tinggal cukup untuk jualan saja, nanti kalau dia tinggal di situ salah lagi. Semoga ini menjadi bahan koreksi untuk kita semua," imbuhnya.
Irna menilai, pemerintah saat ini selalu berupaya untuk mengangkat guru untuk menjadi PNS. Namun meski begitu, para guru harus mengikuti seleksi sesuai aturan.
"Untuk honorer memang sudah menjadi isu nasional, di era sekarang ini tes CPNS haruslah berdasarkan kemampuan dan kompetensi. Sementara Ibu Nining usianya juga sudah melewati batas," terangnya.
Sementara itu, JK yakin Nining sudah berusaha sebaik-baiknya dalam mengajar dan tak kunjung diangkat menjadi PNS. Namun, JK mengatakan tenaga pengajar juga harus memenuhi kriteria dengan baik, ia yakin Nining dapat segera diterima dan diangkat menjadi PNS jika Nining meningkatkan kemampuannya.
"Saya yakin Bu Nining ini juga sudah berusaha dengan baik. Namun juga kriteria-kriteria yang ada harus dipertahankan karena kita ingin juga kualitas pendidikan baik. Tapi saya juga yakin Ibu Nining (jika) berusaha meningkatkannya pasti akan terpilih (jadi PNS) pada waktunya," jelas JK, seperti dilansir media online kumparan. (red)
COMMENTS