$type=carousel$cols=3$show=home

Sepenggal Cerita Tionghoa di Tangerang

foto ilustrasi Black against white Yellow versus red The fighting won’t stop Until we’re dead Until we’re all dead (Carniv...

foto ilustrasi


Black against white
Yellow versus red
The fighting won’t stop
Until we’re dead
Until we’re all dead
(Carnivore – Race War, 1987)

Bantenekspose.com - Meskipun Orde Baru sudah runtuh, tetapi warga negara Indonesia keturunan Tionghoa belum bisa menikmati hak-haknya secara penuh sebagai warga negara. Di sana-sini mereka masih diperlakukan sebagai “kaum liyan” di negeri tempat kelahirannya.

Memang ada perkembangan maju pasca reformasi. Beberapa aturan diskriminatif di era Orde Baru, seperti Inpres Nomor 14 tahun 1967, yang memberangus agama, kepercayaan dan adat istiadat Tionghoa di Indonesia, dihapuskan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Lalu keluar Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 2000 yang mengakui agama, kepercayaan dan adat-istiadat Tionghoa sebagai Hak Asasi Manusia.

Sebelumnya, di era pemerintahan Habibie keluar Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998 tentang Penhentian Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan.

Kedatangan Kaum Tionghoa ke Nusantara
Sebetulnya, tidak ada data resmi tentang kapan orang Tionghoa pertamakali menginjakkan kakinya di Nusantara ini. Dugaan selama ini hanya berdasarkan hasil temuan benda-benda kuno seperti tembikar Tiongkok di Jawa Barat, Lampung, daerah Batanghari dan Kalimatan Barat maupun yang disimpan di berbagai kraton dan genderang (genta) perunggu Dongson di Jawa, Bali dan dataran Pasemah, Sumatera Selatan.

Menurut catatan yang ada, orang-orang Tionghoa mulai berdatangan ke Indonesia pada abad ke IX, yaitu pada zaman dinasti Tang, untuk berdagang dengan membawa barang-barang kerajinan seperti barang-barang porselen, sutera, teh, alat-alat pertukangan, pertanian dan sebagainya.

Sementara kekerasan terhadap ras Tionghoa sudah dimulai dari masa pemerintahan kolonial, yaitu tahun 1740 di Surakarta, Jawa Tengah. Vereenigdee Oostindische Compagnie (VOC) telah memulai politik devide et impera atau politik adu domba untuk menyingkirkan kaum Tionghoa dari produksi ekonomi.

Pada Oktober 1740, seperti yang ditulis Blackburn dalam Jakarta: Sejarah 400, wilayah sekitar Batavia menjadi saksi pemberontakan petani Cina. Sambil membawa senjata buatan sendiri para kuli Cina berbaris menuju kota, tempat ratusan kawan sebangsanya tinggal di dalam dinding kota. Meskipun orang Cina yang tinggal di kota sedikit sekali atau sama sekali tak berhubungan dengan orang Cina di luar dinding kota, beredar isu bahwa mereka berencana membantu para pemberontak.

Kecurigaan dan paranoia orang Eropa serta pribumi membuat kondisi memburuk. Mereka secara spontan menyerang balik para Tionghoa ini. Tidak hanya membunuh mereka juga menjarah dan membakar sekitar 6.000-7.000 rumah orang Tionghoa. Adrian Volckanier Gubenur Jenderal saat itu mengeluarkan surat perintah: bunuh dan bantai orang-orang Tionghoa. Sebanyak 500 orang Cina yang dipenjara di Balai Kota satu per satu dikeluarkan lalu dibunuh dengan keji. Selama seminggu, kota terbakar hebat dan kanal-kanal menjadi merah karena darah dan korban mencapai 10.000 orang. Peristiwa pembantaian orang-orang Cina di Batavia ini dikenal dengan Geger Pecinan.

Kedatangan Kaum Tionghoa ke Tanah Banten
Kesultanan Banten yang berdiri sekitar 1526-1813 Masehi menyambut hangat bangsa pendatang dari berbagai belahan dunia. Bangsa-bangsa pendatang itu hidup berdampingan di Banten Lama.

Seperti ditulis portal Bantenologi, pedagang-pedagang  Eropa (Denmark, Perancis, Inggris, Portugis, Belanda) mendapatkan izin dari Sultan untuk mendirikan barak (loji) perdagangan mereka yang dapat menampung ratusan para pegawai Eropa bekerja dalam perusahaan dagang mereka. Demikian pula orang Keling (Tamil), Benggala, India, Arab, Persia, Indocina, Melayu, dan Moro mendirikan komplek perumahan mereka karena mendapatkan izin dan perlindungan Sultan. Berbagai suku yang berasal dari Nusantara juga tinggal di wilayah Kesultanan Banten ketika itu, orang Bali, Jawa, Madura, Aceh, Bugis, Mandar, Makassar, Palembang dan Lampung karena Sultan menganggap mereka sebagai potensi yang dapat menjadi elemen kemajuan ekonomi perdagangan kesultanan Banten.

Menurut Mufti Ali, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Maulana Hasanudin, multikulturalisme benar-benar menjadi asset penting bagi kemajuan dan kesejahteraan Banten. Misalnya, jabatan Shahbandar atau kepala pelabuhan sebagai ‘mesin uang Kesultanan’ selama lebih dari 150 tahun yang dipercayakan kepada orang yang paling kompeten meskipun orang Asing. Jabatan perdana menteri yang bertanggung jawab dalam pembuatan masterplan istana dan proyek perumahan masa itu diserahkan kepada orang Tionghoa.

Dengan demikian, sikap Kerajaan Banten yang multi-kultural telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa pendatang, termasuk Tionghoa. Sebagai bentuk kedekatan Tionghoa dan masyarakat asli Banten, berdiri vihara tua, yaitu Vihara Avalokiteswara. Vihara itu sudah ada sejak 1652 masehi dan masih bertahan hingga sekarang.

Ketegangan Rasial di Tangerang
Pada tahun 1998, tepatnya Mei 1998, meletus kerusuhan di Jakarta dan sekitarnya. Kerusuhan itu dipicu oleh krisis ekonomi dan ketimpangan yang kian melebar. Banyak keturunan Tionghoa menjadi sasaran kerusuhan, karena dianggap kelompok sosial yang diistimewakan di era Orde Baru.

Ternyata kerusuhan itu tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi menjalar hingga ke wilayah Tangerang, Banten. Terutama di daerah Balaraja dan sekitarnya.

“Dulu, di rolling door rumah saya, kalo nggak ditulis Allah – Muslim, mungkin rumah saya sudah dijarah dan kakak perempuan saya diperkosa, ya namanya juga habis krisis moneter, valuta asing naik, pengaruh nilai ke rupiah juga naik,” kata Budi Satyana, saksi ketegangan rasial 1998.

Dia menuturkan, kerusuhan rasial di Tangerang berlangsung meluas hingga ke pinggiran, apalagi karena banyak orang Tionghoa Benteng.

Tidak hanya serangan fisik, banyak orang Tionghoa di Tangerang dilarang melakukan kegiatan ekonomi dan politik ditempat tinggalya.

Sebetulnya, kalau menengok sejarah, ketengahan rasial dengan Tionghoa pernah terjadi di masa Revolusi Agustus 1945. Seperti dicatat Ravando Lie dalam artikel di historia.idAchmad Chaerun, Bapak Rakyat Tangerang, antara bulan November hingga Desember 1945, orang-orang Tionghoa yang tinggal di daerah Sepatan, Mauk, Kronjo, dan Kresek, bersama-sama dengan para pegawai sipil Tangerang, melarikan diri ke Kota Tangerang, mengingat daerah-daerah di luar Kota Tangerang sudah dirasa tidak aman.

Menurut laporan Star Weekly, 16 Juni 1946, sebanyak 40-50 perkampungan luluhlantak; 1.200 rumah rata dengan tanah; lebih dari 700 orang Tionghoa terbunuh, 200 korban di antaranya wanita dan anak-anak; 200 orang Tionghoa dinyatakan hilang; dan kerugian materi lebih dari 7 juta rupiah. Belum lagi ribuan pengungsi yang memutuskan meninggalkan Tangerang guna mencari tempat aman.

“Kita jangan pernah lupa dengan keberadaan Pao An Tui. Keberadaannya pun membuat masyarakat Tionghoa resah, walaupun mereka bagian dari Kaum Tionghoa. Mereka bersenjata, kontra-revolusi, dan pelindung partikelir Tionghoa. Tak heran, mereka menjadi pengalih perhatian rakyat atas agresi militer Belanda ke-2. Keseluruhan masyarakat Kabupaten Tangerang justru malah memberangus Pao An Tui, tidak tanggung – tanggung. Semua Tionghoa pun diberangus, hingga banyak dari mereka berpindah ke Kota Tangerang untuk mencari aman,” ungkapnya sambil membakar kembali sisa puntung rokoknya.

Pao An Tui milisi bersenjata kaum Tionghoa saat Revolusi Nasional Indonesia (1945-1946). Seringkali Pao An Tui dituduh kontra-revolusi akibat keterlibatan mereka dengan Belanda. Walaupun motif pendirian Pao An Tui hanya untuk sekedar melindungi nyawa dan harta warga Tionghoa yang tinggal didaerah-daerah rawan konflik.

Menurut Roel Frakking dalam artikelnya Who Wants to Cover Everything, Covers Nothing’: The Organization of Indigenous Security Forces in Indonesia, 1945–50, beberapa oknum Pao An Tui juga dimanfaatkan pemilik modal Tionghoa sebagai centeng perkebunan.

Ingatan sejarah tentang Pao An Tui turut memperkeruh pandangan masyarakat asli Banten terhadap orang-orang Tionghoa. Tahun 2015, ketika ada peletakan patung di Balaraja, masyarakat menggelar penolakan karena adanya lambang yang mirip dengan logo Pao An Tui.

“Aku dan kawan-kawan penggiat kebudayaan Balaraja lainnya, sedang mencari Arsip Pidato Ir. Soekarno yang dibacakan oleh Sutan Sjahrir di Balaraja. Kalau cerita-certa para sesepuh, pidato itu berisi perintah untuk meredam massa yang pecah fokus dalam hal pelaksanaan Revolusi Pembebasan Nasional 1945,” pungkas Budi dengan nada bicara yang agak tinggi. (Gilang Prabowo)

COMMENTS

# Endah 'n Resa,4,#EndahNRhesa,2,Aap Aptadi,1,Abuya Muhtadi,2,ACT,2,Ade Arianto,1,Adi Abdilah,1,Adib,2,Advertorial,3,akab serang,1,AKFC Serang,1,akota serang,1,Aktifis Menulis,2,Ali Hanafiah,3,Alibaba,2,ALIPp,2,Amin Ma'ruf,1,AMIRA,1,Andika,1,Andika Hazrumy,3,aperti,1,apgi,2,Asep Rahmatullah,1,Badak Banten,36,Badak Banten Indonesia,4,Badak Banten Perjuangan,51,Balonbup Pandeglang,7,Bandung,1,Banjir Lebak,6,bank banten,6,Bank BJB,7,Banponpes,1,banten,1008,Banten lama,3,Bapera,12,Batalyon Mandala Yudha,8,Bawaslu Banten,4,Bayah,1,Bayahdome,1,baznas,10,Berita Kepolisian,1687,Bhayangkari Polda Banten,1,BI Banten,1,Bid Humas Polda Banten,26,Bid Kum Polda Banten,3,Bid TIK Polda Banten,1,Biddokkes Polda Banten,14,Bidhum,2,Bidhum Polda Banten,646,Bidhumas Polda Banten,465,Bidhurim Polda Banten,1,Bidkum Polda Banten,2,bidpropam polda banten,1,Binuangeun,1,BKM Curug,3,BKPRMI,5,BNN,3,Boy Rafli,1,BPJS BANTen,2,BPPKB,11,BPPOM,1,bpum,4,BRI,1,Brimob Jabar,2,Brimobda Banten,18,bulog tangerang,1,Bus Murni,3,Catatan Redaksi,9,Ciagel kibin,1,Cibobos,1,CIhara Ciparahu,1,Cikeusal,1,Cilangkahan,159,cilegon,50,Cilograng,3,combine,5,Covid-19,53,Covid19,200,CPNS Lebak,1,Dandim 0602/Serang,3,Dandim 0603/Lebak,2,Danrem 064/Maualana Yusuf,6,Darul ulum paNyaungan,1,Dekopin,3,Demokrat Banten,1,Desa,1,Desa Kumpay,2,Desa Kuta mekar,1,Desa Kutamekar Pandeglang,1,desa margasana,1,desa pagelaran,1,Desa Pancur,1,Desa panyaungan,6,Desa Tobat,1,Desa wargasara,1,Dhuafa,1,di,1,Dinas Pertanian dan Peternakan,1,dindik banten,1,Dindik Kota Serang,1,dinkes banten,8,Dinkes kota serang,8,Dinkop UMKM,2,Dinsos,1,Dir Reskrimsus Polda Banten,1,Dirbinmas Polda Banten,3,Dirintelkam Polda Banten,1,Dirkrimsus Polda Banten,1,Dirlantas,1,Dirlantas Polda Banten,6,Dirnarkoba Polda Banten,2,Dishub Kota Serang,1,Disparpora Kota Serang,1,Ditbinmas Polda Banten,3,Ditkrimsus Polda banten,1,Ditlantas Polda Banten,17,Ditlantas Polda Lampung,1,Ditlantas Polres Serang Kota,2,Ditnarkoba,1,Ditnarkoba Polda Banten,1,Ditpamobvit Polda Banten,6,Ditpolairud Polada Banten,2,Ditpolairud Polda Banten,5,Ditreskrimsus Polda Banten,1,Ditreskrimum Polda Banten,1,Ditresnarkoba Polda Banten,5,ditsabhara polwan banten,3,Ditsamapta Polda Banten,17,Ditssamapta Polda Banten,4,DJKN Banten,1,DLH Kota Serang,2,Domper Dhuafa,3,DPD KNPI Banten,66,DPD RI,12,DPP KNPI,45,DPR RI,27,DPR-RI,2,DPRD Banten,44,DPRD Kab Serang,17,DPRD Kab Tangerang,1,DPRD Kota Serang,77,dprd kota tangsel,1,DPRD Lebak,96,DPRD Pandeglang,3,DtibinmasPolda Banten,2,e-sport,2,edi ariadi,1,Eki Baehaki,61,Eki Baihaki,14,Eki Baihaki Kab Serang,1,Ekon,1,Ekonomi,592,Ekonomi Arus Baru,1,FAM,1,fatayat NU,1,fjsr,1,FSPP,14,Furtasan Nasdem,1,Fwm,1,Gas Melon,3,Gas Melon Malingping,1,Gempa Banten2019,5,Gemuk,1,GMNI BAnten,1,GNPK,1,Golkar,1,golkar banten,3,GP Ansor Banten,4,GP NasDem,1,Gubernur WH,1,Guci,1,Gunung liman,1,HAMAS,4,Hardi Madu,1,HAri santri,2,hari santri 2018,1,Headline,3,HGN 2018,1,Hibah ponpes,6,Hikmah,9,Hipka,4,HMI,2,HNSI,6,Hukrim,846,Hukum,2,Humas Polres Serang Kabupaten,6,Humas Polres Serang,147,Humas Polres Serang Kota,402,HumasPolres Serang Kota,18,HUT 18 Banten,1,ICMI,1,Ijtima Ulama GPNF,1,IMALA,1,Industri,25,iphone,1,iptek,5,Isbandi,1,ISNU,1,ITE,3,IWO Banten,4,IWO Lebak,10,Jateng,1,Jepara,1,JMSI,7,jni,2,jOKOWI-mARIF amIN,1,Jubir Pancasila,1,Jurus Silat Kaserangan,1,Ka,1,Kab Lebak,2252,Kab Lebak Lebak,1,Kab Pandeglang,724,Kab Serang,1254,Kab Serang Serang,1,Kab Tangerag,63,Kab Tangerang,281,Kab. Serang,7,Kab. Tangerang,5,Kab.Tangerang,5,kabe lebak,1,Kabupaten Serang,11,Kabupaten Tangerang,30,Kadin Kota serang,1,Kahmi,1,KAHMI BAnten,1,KAI,1,Kalimaya Lebak,1,Kampanye damai,2,Kampus,7,kantor Bahasa,1,Kantor Kemenag Pandeglang,3,Kantor Kemenag Serang,1,Kanwil Kemenag Banten,112,Kanwil Kumham Banten,3,Kapal Bosok Curug,2,Kapolda Banten,12,Karang Taruna,9,Kasepuhan Karang,1,Kasn,2,Kebun teh Cikuya,1,Kec Panggarangan,7,Kec Taktakan,1,Kec Angsana,28,Kec Anyer,18,Kec Balaraja,4,Kec Bandung,1,Kec Banjarsari,18,Kec Baros,13,Kec Bayah,217,Kec Bayah Kab Lebak,1,Kec Binuang,2,Kec Bojonegara,9,Kec Bojong,2,Kec Bojongleles,1,Kec Bojongmanik,3,Kec Carenang,7,Kec Carita,3,Kec Cibadak,5,Kec Cibaliung,2,Kec Cibareno,1,Kec Cibeber,25,Kec Cigemblong,7,Kec Cigeulis,4,Kec Cihara,108,Kec Ciharas,1,Kec Cijaku,12,Kec Cikande,12,Kec cikedal,2,Kec Cikesal,1,Kec Cikeudal,1,Kec Cikeusal,5,Kec Cikeusik,6,Kec Cikulur,5,Kec Cileles,3,Kec Cilograng,20,Kec Cimanggu,4,Kec Cimanuk,4,Kec Cimarga,3,Kec Cinangka,13,Kec Ciomas,4,Kec Cipanas,9,Kec Cipeucang,1,Kec Cipocok,17,Kec Cipocok Jaya,7,Kec Cirinten,1,Kec Ciruas,16,Kec Cisata,2,Kec Ciwandan,1,Kec Curug,44,Kec CurugBitung,7,Kec Gunung Kaler,2,Kec GunungKencana,9,Kec Gunungsari,3,Kec Jambe,1,Kec Jatiuwung,1,Kec Jawilan,2,Kec Kaduhejo,1,Kec Kalang Anyar,2,Kec Karangtengah,1,Kec Kasemen,38,Kec Kibin,4,Kec Kopo,7,Kec Koroncong,1,Kec Kragilan,8,Kec Kramatwatu,9,Kec Kresek,3,Kec Labuan,6,Kec Lebak Gedong,15,kec lebak wangi,1,Kec LebakGedong,1,Kec LebakWangi,2,Kec Leuwidamar,3,Kec Maja,2,Kec Majasari,1,Kec Malingping,119,Kec Mancak,24,Kec Mandalawangi,2,Kec Mauk,1,Kec Menes,7,Kec Muncang,1,Kec Munjul,4,Kec Pabuaran,15,Kec Padarincang,10,Kec Pagelaran,11,Kec Pamarayan,12,Kec Panggarangan,50,Kec Panimbang,3,Kec Panongan,2,Kec pasar Kemis,1,Kec Patia,7,Kec Petir,6,Kec Picung,1,Kec Pontang,5,Kec Puloampel,5,Kec Pulosari,2,kec rajeg,1,Kec Rangkasbitung,17,Kec Sajira,13,Kec Saketi,4,Kec Sepatan,2,Kec Serang,20,kec sindangresmi,7,Kec Sobang,8,Kec Solear,1,Kec Sukaresmi,13,Kec Sumur,3,Kec Taktakan,44,Kec Tanara,3,Kec Tigaraksa,1,Kec Tirtayasa,15,Kec Tunjung Teja,5,Kec Tunjungteja,1,Kec Walantaka,91,Kec Wanasalam,37,kec Waringin kurung,1,Kec Warunggunung,12,kec. Cibeber,1,Kec. Cilograng,1,kec. Curugbitung,1,Kec. Maja,1,Kec. Saketi,1,Kec. Serang,1,Kec.Cilograng,1,Kec.Saketi,1,Keca Sajira,1,Kecamatan Bayah,1,Kecamatan Binuang,1,Kecamatan Curug,1,Kecamatan Jombang,1,Kecamatan Pontang,1,kecamatan taktakan,1,Kecamatan Tirtayasa,1,KecCigeulis,1,KecCikedal,1,KecMancak,1,KecSerang,1,Kejari Lebak,2,Kejari Pandeglang,6,Kejari Serang,1,Kejati Banten,21,Kel Cijoro Pasir,1,Kel Curug,1,Kel Curugmanis,2,Kel Kaligandu,1,Kel Kalodran,3,Kel Karundang,1,kel kepuren,2,kel kiara,1,Kel Kota Baru,2,Kel Lebak wangi,4,Kel Lontar Baru,1,Kel Lopang,1,kel margaluyu,1,Kel Pabuaran,3,Kel Pager Agung,2,kEL pANCUR,1,Kel Pangampelan,2,kel pasuluhan,2,kel pengampelan,1,Kel pipitan,1,kel sepang,1,kel sukajaya,1,Kel Taktakan,4,Kel Tegal Sari,2,Kel teritih,3,Kel Terumbu,1,kel warungjaud,1,Keluahan Lopang,1,Kelurahan Pager Agung,1,Kelurahan Taktakan,1,kemen LHK,1,Kemenag,84,Kemenag Cilegon,1,Kemenag kab Serang,3,Kemenag Kota Serang,25,Kemenag Kota Tangerang,1,Kemenag Lebak,7,Kemenag Pandeglang,2,Kemenag Tangsel,2,kemendes,2,KemenESDM,2,kemenkes,2,kemenparekraf,3,Kemenperin,33,kemenpora,1,kemensos,1,Kementan,3,kemnaker,1,kesehatan,27,Keu dan Bank,6,Khazanah,36,Kiprah,62,kirab satu negeri,1,KMB,9,KNPI,67,KNPI Banten,44,KNPI Cilegon,11,KNPI Kab Serang,15,KNPI Kab Tangerang,3,KNPI Kota Cilegon,2,KNPI KOta Serang,42,KNPI Kota Tangerang,2,KNPI Kota Tangsel,3,KNPI Lebak,15,KNPI Pandeglang,17,KNPI Tangerang,10,KNPI Tangsel,7,Kodam III/siliwangi,6,Kodim 0601/Pandeglang,35,Kodim 0602/Serang,32,Kodim 0603/Lebak,19,Kodim Lebak,4,kodim serang,2,Kominfo,1,Komunitas Bela Indonesia,2,Koni Kota Serang,1,konomi,1,kopassus,1,Koperasi,2,Koramil 0201/serang,7,Koramil 0213/Padarincang,2,Koramil 0217/Walantaka,1,Koramil 0223/Pontang,1,Koramil 0226/Carenang,1,Koramil 0314/Panggarangan,3,Koramil 0315/Bayah,7,Koramil Bayah,1,Korem 052 wijayakrama,1,Korem 064/my,127,Kota Serang,3,Kota Cilegon,213,Kota Serang,2071,kota Serang kepolisian,1,Kota Seranng,1,Kota Tagerang,5,Kota Tangerang,195,Kota Tangsel,107,Kotas Serang,2,KotaTangerang,5,KP3b,71,KPID,2,kpk,1,kpta serang,1,KPU Kab Serang,4,KPU KOta Serang,7,Kpud lebak,1,KTP Tercecer,1,Kumala,5,LakaLaut,4,Lampung,4,Lapas,3,Lapindo,1,Laz Harfa,5,lebak,1249,Lebak Smart Tax,1,legislatif,4,Lingkungan Hidup,8,Lion air,1,LKBH Sinarmadani,1,lmnd kota serang,1,LMND sERANG,1,LMPI,10,lmpi kota serang,1,LPI,4,MA,1,Madrasah Cigemuk,1,Madrasah DIniyah,1,Madrasah Kota Serang,1,Madu Cingagoler,1,Malingping,1,Masjid Agung Kota Serang,1,Matel,12,Mathlaul Anwar,4,Menag Lukman,1,menpan RB,1,Mesjid Agung kota Serang,2,MOI,1,Muhamad Ilham,1,Muhammadiyah,1,MUI,1,NasDem,15,Nasdem Kota Serang,2,Nasdem Lebak,2,nasional,701,Nasrul Ulum,2,Ninja Banten Selatan,1,Nuantara,1,Nusantara,97,Olahraga,1,ombudsman banten,6,Operasi Mantap Brata Kalimaya 2018,2,opini,135,P3-TGAI,1,Padang,1,Pakta Integritas Prabowo,1,pandeglang,258,Pangdam III/Siliwangi,1,Parlemen,334,Partai Bulan Bintang,6,Partai Demokrat,29,Partai Gerindra,50,Partai Golkar,26,Partai Hanura,1,Partai Nasdem,48,Partai PAN,15,Partai PDIP,6,Partai PKB,7,Partai PKS,23,partai PP,1,Partai PPP,85,Partai PSI,2,Pasar,2,pasir bayah,1,pasir cihara,20,Pasir Pulomanuk,4,Patai PPP,1,Patia,1,PC PMII Lebak,2,PCNU Lebak,1,PDIP Banten,1,Pelabuhan,1,Pelabuhan Bakauheni,4,Pelabuhan Merak,16,Peluang,3,Pemilu,1,Pemilu2019,1,PemkaB Lebak,7,pemkab serang,1,pemkot cilegon,1,Pemkot serang,1,pemuda Muhammadiyah,1,Pemuda Pancasila,1,Pemutakhiran mandiri,1,pendidikan,589,Pengusaha Malingping,1,Perbankan,7,Perda Diniyah,1,Perlemen,1,Perpam Banten,1,perpam cikeusik,1,Pers,2,Persis Banten,1,Persit Korem,2,Perumahan Polda Banten,1,PGMI Cihara,1,PII,1,Pilbu Serang,1,Pilbup Pandeglang,9,Pilbuptangerang,1,Pilkada2020,88,Pilkades,6,Pilkda Kab Serang2020,1,Pilpres,2,Pilpres2019,3,PKBM Melati Tigaraksa,1,PKS Banten,7,PMI Banten,2,PMI Malingping,1,pmii,6,PMII KOta Serang,1,PMII UNIBA Kota Serang,1,PN Pandeglang,9,Polairud Banten,8,Polda Banten,433,Polda Banten Dirkrimsus Polda Banten,1,Polda Baten,1,Polda Lampung,20,Polek Tanahara,1,Politik,3,polre Lebak,1,Polres Cilegon,124,Polres Kab Serang,8,Polres Kota Serang,1,Polres Lebak,157,Polres Metro Tangerang Kota,1,Polres Pandeglang,75,Polres Serang,197,Polres Serang Kabupaten,6,polres serang kota,156,Polres Tangerang,5,Polres Tangsel,1,PolresLebak,1,PolresSerang Kota,3,Polresta Bandarlampung,26,Polresta Serang,6,Polresta Tangerang,94,Polsek,1,Polsek Balaraja,3,Polsek Balarajar,1,Polsek Baros,6,Polsek Bayah,51,Polsek Bojonegara,2,Polsek Bojongmanik,1,polsek cadasari,2,Polsek Carenang,1,Polsek Cibeber,4,Polsek Cijaku,3,Polsek Cikande,5,Polsek Cikeusal,3,Polsek Cikeusik,2,polsek cikupa,1,Polsek Cilegon,4,polsek cileles,1,Polsek Cilograng,7,Polsek Cimarga,1,polsek cinangka,1,Polsek Cipanas,1,Polsek Cipocok,28,Polsek Cirinten,1,Polsek Ciruas,8,Polsek Ciwandan,2,Polsek Curug,11,Polsek CurugBitung,1,Polsek Jawilan,1,Polsek Kasemen,12,Polsek Kopo,1,Polsek Kragilan,2,Polsek Kramatwatu,3,Polsek KSKP Merak,1,polsek labuan,1,Polsek Lebak Gedong,1,Polsek Maja,2,Polsek Malingping,9,polsek mancak,3,polsek menes,1,Polsek Pabuaran,30,Polsek Padarincang,4,polsek pagelaran,2,Polsek Pamarayan,2,polsek panggarangan,10,Polsek Panimbang,1,Polsek Panongan,1,Polsek Patia,2,Polsek Petir,1,Polsek Pontang,2,Polsek Puloampel,3,Polsek Pulomerak,3,Polsek Rangkasbitung,3,Polsek Serang,27,Polsek Serang Kota,4,Polsek Taktakan,6,Polsek Tirtayasa,2,Polsek Walantaka,19,Polsek Walantakan,1,Polsek Waringinkurung,4,Polsek Warunggunung,2,Polwan Polda Banten,1,Polwan Sabhara,1,pon xx papua,1,Pontren Darul ulum,1,Pontren Riyadul Awamil,1,Pospeda,1,PPKm darurat,44,PPP Kota Serang,1,Prabowo Sandi,1,PT Mikwang,3,PT SBJ,1,PTML-YDCI,1,PUPR Banten,1,PWI Banten,30,Pwi Kab Serang,5,PWI Kab Tangerang,1,PWI Kota Serang,9,PWI LEBak,5,PWI Pandeglang,2,radiasi,2,Ragam,197,Rajawali Nusantara,3,Ranmor,3,Relawan Kemanusiaan Banten,1,Revitalisasi Banten lama,2,Riyadul awamil,1,RSKM Cilegon,1,rsud malingping,7,S erang,1,Sahabat Polisi,1,Samapta Polda Banten,1,Sambako,1,Samsat Malingping,34,Samsat Pandeglang,1,sapras,5,Satbrimob Polda Banten,13,Satbrimobda Banten,18,Satlantas Polres Lebak,3,Satlantas Polres Pandeglang,1,Satlantas Polres Serang,10,Satlantas Polres Serang Kota,4,Satlantas Polresta Bandar Lampung,1,Satpol PP Lebak,1,Satreskrim Polres Pandeglang,2,Satreskrim Polresta Tangerang,1,Satreskrim Resmob Polresta Tangerang,1,Satresnarkoba Polres Cilegon,1,Satresnarkoba Polres Pandeglang,1,Satresnarkoba Polres Serang,4,Satresnarkrim Polres Serang Kota,1,seba,3,Sembako,101,Serang,2236,Serang Banten,48,Serang Hukrim,1,Serang Kota,1,Serang Serang,1,serang.Kota Serang,1,SerangRaya,4,Seranng,2,SMAN 1 CIbadak,1,SMAN 13 Tangerang,1,smartphone,2,SMKN 1 Bayah,1,SMKN 1 Pulo Ampel,1,SMKN 9 Kota Tangerang.,1,SMSI,8,Sorotan,2,Sosok,15,SPN Mandalawangi Kab Pandeglang,1,sRANG,1,STIH Painan,7,STKIP Jawilan,1,STKIP Setia Budi,1,Suara Mahasiswa,176,Subadri Usuludin,1,suda miskin,1,SUMBAR,10,Surakarta,1,tagerang,5,Tambang Emas Bayah,37,tangerang,452,Tangsel,18,Tatu Chasanah,33,TB Amri,1,Tegal,1,teknologi,11,Teminal Cipocok,1,Terminal Cipocok,4,tidur,1,TNI,132,TNI-AL,2,TNI-POLRI,106,TPSA Cilowong,2,Tradisi siraman,1,Tsunami Anyer,84,Tsunami Selat Sunda,66,Uhen PPP,2,UIN,3,Ujung Kulon,1,Ulum-Eki,12,UMKKM,1,UMKM,117,Unbaja Serang,1,Uniba,2,UNis,3,Unma Banten,7,Unpam,1,Unsera,1,Untirta,5,UPH Banten,67,UPH Banten. Christina Florensya Mandagi,1,UPH Jakarta,5,VESBanten,1,video,1,Wahidin Halim,1,Wakapolda Banten,2,Wirausaha,18,Wisata,2,Wisata Minat Khusus dan Petualangan,1,Xiaomi,1,Yonif 320/BP,3,ziarah,1,
Nama

ltr
item
Berita Banten - Banten Ekspose: Sepenggal Cerita Tionghoa di Tangerang
Sepenggal Cerita Tionghoa di Tangerang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr9PhLvojUH56O_-4KTxwt3zbKY0zbL22pfKwozal3AIxj-SwXa3ekLR1jfly6Ltpn4XtDkYHQaGVCN93B_M_tOCygAgs7ufjFjMFfTjZF9QCicpFFGXxtPRgCLLB-oGbA5JmcJcO1p2lQ/s1600/Ilustrasi-BO-740x431.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr9PhLvojUH56O_-4KTxwt3zbKY0zbL22pfKwozal3AIxj-SwXa3ekLR1jfly6Ltpn4XtDkYHQaGVCN93B_M_tOCygAgs7ufjFjMFfTjZF9QCicpFFGXxtPRgCLLB-oGbA5JmcJcO1p2lQ/s72-c/Ilustrasi-BO-740x431.jpg
Berita Banten - Banten Ekspose
https://www.bantenekspose.com/2019/06/sepenggal-cerita-tionghoa-di-tangerang.html
https://www.bantenekspose.com/
https://www.bantenekspose.com/
https://www.bantenekspose.com/2019/06/sepenggal-cerita-tionghoa-di-tangerang.html
true
6064287794305037138
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content