Bantenekspose.com - Peran generasi muda dewasa ini sangat fundamental bagi kemajuan dan keutuhan sebuah nation (negara). Karenanya peran ...
Bantenekspose.com - Peran generasi muda dewasa ini sangat fundamental bagi kemajuan dan keutuhan sebuah nation (negara). Karenanya peran kaum muda tidak bisa dilepaskan begitu saja oleh pemerintah pusat serta pemangku kebijakan disetiap daerah, mereka kaum muda harus aktif terlibat atau bahkan dilibatkan oleh pemerintah dalam setiap pengambilan keputusan yang bersifat strategis.
Hal itu sangat penting, karena generasi muda adalah generasi yang akan meneruskan perjuangan para Founding Father yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia dari para penjajah. Karena itu, setiap kaum muda, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa sebagaimana para pendiri bangsa ini mempertahankannya.
Di era reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa selalu terlibat dalam perubahan negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik dengan peran kaum muda baik pelajar dan mahasiwa didalamnya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan kaum muda sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa gerakan pemuda dan mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah antara lain Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Perhimpunan Indonesia dan Peristiwa Rengasdengklok.
Gerakan perjuangan kaum muda baik itu pelajar dan mahasiswa adalah sebagai control pemerintahan dan control social yang terus berkembang pesat, hingga terjadi tragedi Trisakti 98 yang merupakan gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa. Gerakan ini menuntut reformasi perubahan pemerintahan yang KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Sejarah panjang gerakan pemuda dan mahasiswa merupakan salah satu bukti eksistensi dan tanggung jawab sebagai rakyat Indonesia dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
Bahkan Presiden Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa peran pemuda Indonesia cukup penting untuk terus memperkuat persatuan dan memperjuangkan kemajuan bangsa.
Dalam rangka memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, mantan Wali Kota Solo ini menilai pemuda Indonesia memiliki kemauan untuk memajukan bangsa dan negara.
"Melihat perkembangan pemuda saat ini, saya optimistis negara ini mampu berkompetisi memenangkan persaingan," kata Jokowi, seperti dikutip kompas com.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan tentang ikrar Sumpah Pemuda. Tiga poin dalam ikrar tersebut adalah bertanah air satu Tanah Air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia.
Jokowi menambahkan, Indonesia akan mampu bersaing secara global apabila negara memberikan prioritas terhadap pembangunan sumber daya manusia. Termasuk mereka yang berusia produktif.
Tujuannya, menurut Jokowi, agar bonus demografi pada 2020 dan 2030 betul-betul memberikan dampak signifikan terhadap gerakan pemuda dalam rangka mencapai kemajuan bangsa.
Dalam persaingan global sekarang ini, menurut Jokowi, bukan negara besar mengalahkan negara kecil atau miskin. Tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lamban.
"Oleh sebab itu, kita perlu cepat dalam merespons perubahan. Kita harus cepat dalam memutuskan setiap kebijakan," imbuh Jokowi.
"Sekali lagi, aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan dan kerukunan," sambungnya.
Begitulah Presiden kita Joko Widodo mengingatkan bahwa begitu pentingnya peran generasi muda dalam melanjutkan perjuangan para pendirinya, terlebih dalam rangka menyosong Indonesia Emas pada tahun 2045, Indonesia harus menjadi negara yang kuat di berbagai sektor termasuk ekonomi, sosial, teknologi, budaya, dan politik serta dari Sumber Daya Manusianya itu sendiri.
Menyadari begitu strategisnya peran dan fungsi yang melekat pada kaum muda, maka pemerintah Indonesia saat ini berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Hal ini dituangkan dalam agenda Nawa Cita kesembilan yaitu memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Arah kebijakan dan strategi dalam Nawa Cita yang memiliki prioritas dibidang kepemudaan dan olahraga;
1. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan.
2. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama.
3. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan.
4. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda.
Tidak ada pemuda yang akan tertinggal jika masa depannya terencana. Seluruh arah kebijakan dan strategi tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi pemuda yang berkarakter, maju, dan mandiri.
Pemuda Indonesia juga harus menjauhkan diri dari segala ancaman yang dapat merusak pribadi maupun bangsa. Narkoba telah menjadi wabah yang tidak hanya bisa merusak sebuah pribadi tetapi sebuah generasi. Oleh karena itu, generasi muda harus menjauhkan diri dari unsur-unsur yang dapat merusak dirinya sendiri dan bangsa secara umum. Generasi muda juga mesti membangun sikap yang sportif, taat aturan, disiplin, punya kemauan yang tinggu dan jauh dari sikap yang memecah kesatuan dan persatuan. Walaupun kecil, hal-hal seperti inilah yang dapat memecah belah bangsa.
Hal-hal tersebut juga yang dapat menghilangkan mimpi-mimpi anak bangsa untuk menguasai dunia. Selain merusak tubuh, penggunaan obat-obatan terlarang juga akan mencemari nama Indonesia di dunia. Dunia akan mengecap Indonesia sebagai negara yang tidak baik dan akhirnya interaksi dengan negara lain mulai longgar. Pemuda Indonesia juga harus membekali diri dengan sikap moral dan iman yang baik.
Pemuda-pemudi adalah pilar emas bagi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mari kita bangun pemuda-pemudi kita menjadi pemuda-pemudi yang mampu bersaing dan memiliki kompetensi di kancah dunia.
Penulis: Fikram Al-Bantani
Ketua Aliansi Pemuda Mahasiswa Banten
Hal itu sangat penting, karena generasi muda adalah generasi yang akan meneruskan perjuangan para Founding Father yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia dari para penjajah. Karena itu, setiap kaum muda, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa sebagaimana para pendiri bangsa ini mempertahankannya.
Di era reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa selalu terlibat dalam perubahan negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik dengan peran kaum muda baik pelajar dan mahasiwa didalamnya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan kaum muda sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa gerakan pemuda dan mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah antara lain Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Perhimpunan Indonesia dan Peristiwa Rengasdengklok.
Gerakan perjuangan kaum muda baik itu pelajar dan mahasiswa adalah sebagai control pemerintahan dan control social yang terus berkembang pesat, hingga terjadi tragedi Trisakti 98 yang merupakan gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa. Gerakan ini menuntut reformasi perubahan pemerintahan yang KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Sejarah panjang gerakan pemuda dan mahasiswa merupakan salah satu bukti eksistensi dan tanggung jawab sebagai rakyat Indonesia dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
Bahkan Presiden Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa peran pemuda Indonesia cukup penting untuk terus memperkuat persatuan dan memperjuangkan kemajuan bangsa.
Dalam rangka memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, mantan Wali Kota Solo ini menilai pemuda Indonesia memiliki kemauan untuk memajukan bangsa dan negara.
"Melihat perkembangan pemuda saat ini, saya optimistis negara ini mampu berkompetisi memenangkan persaingan," kata Jokowi, seperti dikutip kompas com.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan tentang ikrar Sumpah Pemuda. Tiga poin dalam ikrar tersebut adalah bertanah air satu Tanah Air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia.
Jokowi menambahkan, Indonesia akan mampu bersaing secara global apabila negara memberikan prioritas terhadap pembangunan sumber daya manusia. Termasuk mereka yang berusia produktif.
Tujuannya, menurut Jokowi, agar bonus demografi pada 2020 dan 2030 betul-betul memberikan dampak signifikan terhadap gerakan pemuda dalam rangka mencapai kemajuan bangsa.
Dalam persaingan global sekarang ini, menurut Jokowi, bukan negara besar mengalahkan negara kecil atau miskin. Tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lamban.
"Oleh sebab itu, kita perlu cepat dalam merespons perubahan. Kita harus cepat dalam memutuskan setiap kebijakan," imbuh Jokowi.
"Sekali lagi, aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan dan kerukunan," sambungnya.
Begitulah Presiden kita Joko Widodo mengingatkan bahwa begitu pentingnya peran generasi muda dalam melanjutkan perjuangan para pendirinya, terlebih dalam rangka menyosong Indonesia Emas pada tahun 2045, Indonesia harus menjadi negara yang kuat di berbagai sektor termasuk ekonomi, sosial, teknologi, budaya, dan politik serta dari Sumber Daya Manusianya itu sendiri.
Menyadari begitu strategisnya peran dan fungsi yang melekat pada kaum muda, maka pemerintah Indonesia saat ini berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Hal ini dituangkan dalam agenda Nawa Cita kesembilan yaitu memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Arah kebijakan dan strategi dalam Nawa Cita yang memiliki prioritas dibidang kepemudaan dan olahraga;
1. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan.
2. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama.
3. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan.
4. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda.
Tidak ada pemuda yang akan tertinggal jika masa depannya terencana. Seluruh arah kebijakan dan strategi tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi pemuda yang berkarakter, maju, dan mandiri.
Pemuda Indonesia juga harus menjauhkan diri dari segala ancaman yang dapat merusak pribadi maupun bangsa. Narkoba telah menjadi wabah yang tidak hanya bisa merusak sebuah pribadi tetapi sebuah generasi. Oleh karena itu, generasi muda harus menjauhkan diri dari unsur-unsur yang dapat merusak dirinya sendiri dan bangsa secara umum. Generasi muda juga mesti membangun sikap yang sportif, taat aturan, disiplin, punya kemauan yang tinggu dan jauh dari sikap yang memecah kesatuan dan persatuan. Walaupun kecil, hal-hal seperti inilah yang dapat memecah belah bangsa.
Hal-hal tersebut juga yang dapat menghilangkan mimpi-mimpi anak bangsa untuk menguasai dunia. Selain merusak tubuh, penggunaan obat-obatan terlarang juga akan mencemari nama Indonesia di dunia. Dunia akan mengecap Indonesia sebagai negara yang tidak baik dan akhirnya interaksi dengan negara lain mulai longgar. Pemuda Indonesia juga harus membekali diri dengan sikap moral dan iman yang baik.
Pemuda-pemudi adalah pilar emas bagi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mari kita bangun pemuda-pemudi kita menjadi pemuda-pemudi yang mampu bersaing dan memiliki kompetensi di kancah dunia.
Penulis: Fikram Al-Bantani
Ketua Aliansi Pemuda Mahasiswa Banten
COMMENTS