Bantenekspose.com - Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (27/10) mengakibatkan sebua...
Bantenekspose.com - Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (27/10) mengakibatkan sebuah pohon Asem yang telah berusia ratusan tahun di tepi jalan Serua raya, kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan tumbang dan menimpa 6 unit kendaraan yang sedang melintas.
Tumbangnya pohon tua itu juga mengakibatkan dua orang terluka karena terhimpit badan pohon yang menimpa kendaraan yang sedang ditumpanginya.
“Ada 6 mobil mas yang tertimpa pohon Asam yang roboh, tapi yang dua sudah berhasil dievakuasi, sedangkan 4 masih tertimpa pohon,” tutur Dodi Relawan BPBD Tangsel saat ditemui di lokasi Sabtu (27/10) malam.
Dodi melanjutkan bahwa, pohon Asem yang menimpa 6 unit kendaraan itu, akibat terpaan kencangnya angin yang turun disertai hujan sekitar pukul 17.00 WIB. Dan saat ini petugas BPBD dibantu masyarakat masih berupaya memotong pohon berukuran besar tersebut.
Dari pantauan langsung awak media di lokasi tumbangnya pohon yang berada persis di depan kantor Kelurahan Serua, ada empat unit mobil yang terhimpit badan pohon yakni mobil Avanza putih nopol B-1786-WOQ, Brio Putih B-1557-WOV, Brio B-2235-SFX, Mitsubishi Kuda B-1995-WVL.
Lurah Serua Tommy Patria yang mendatangi lokasi menerangkan bahwa, peristiwa tumbangnya pohon Asem besar tersebut menyebabkan Dua korban luka dan sekarang sudah dilarikan ke RS Sari Asih, Ciputat.
“Dua korban itu mengalami luka dalam karena terhimpit badan pohon yang menimpa kendaraanya, sementara ada beberapa penumpang dari kendaraan lain yang terlihat sangat shock juga,” terangnya.
Akibat peristiwa ini, jalan di sekitar lokasi sempat terjadi kemacetan. Puluhanan petugas BPBD, Damkar dan Kepolisian kemudian mengevakuasi badan pohon yang menutupi jalan serta mengakibatkan putusnya arus listrik di wilayah tersebut.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta masyarakat untuk waspada terhadap adanya peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. Mulyono R. Prabowo, M.Sc, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/10). “Peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia bagian Barat,” ujarnya.
Peningkatan curah hujan itu, menurut Prabodo, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera yang menyebabkan terjadinya konsentrasi massa udara di wilayah tersebut.
“Konsentrasi massa udara ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih lembap yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan,” ungkap Prabowo seraya menambahkan, keadaan ini akan berlangsung hingga 3 hari kedepan.
Prabowo menjelaskan bahwa aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan konvergensi / area pertemuan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Kalimantan bagian utara. Area pertemuan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 26 – 28 Oktober 2018, menurut Prabowo, antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan Wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 29 – 31 Oktober 2018, antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung. Jambi. Riau, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Papua.
Untuk potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Barat Enggano, Perairan Selatan Banten, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudera Hindia Barat Enggano – Banten, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTB, Perairan utara Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: call center 021-6546315/18; http://bmkg.go.id; follow @infobmkg; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (wan/dam)
Tumbangnya pohon tua itu juga mengakibatkan dua orang terluka karena terhimpit badan pohon yang menimpa kendaraan yang sedang ditumpanginya.
“Ada 6 mobil mas yang tertimpa pohon Asam yang roboh, tapi yang dua sudah berhasil dievakuasi, sedangkan 4 masih tertimpa pohon,” tutur Dodi Relawan BPBD Tangsel saat ditemui di lokasi Sabtu (27/10) malam.
Dodi melanjutkan bahwa, pohon Asem yang menimpa 6 unit kendaraan itu, akibat terpaan kencangnya angin yang turun disertai hujan sekitar pukul 17.00 WIB. Dan saat ini petugas BPBD dibantu masyarakat masih berupaya memotong pohon berukuran besar tersebut.
Dari pantauan langsung awak media di lokasi tumbangnya pohon yang berada persis di depan kantor Kelurahan Serua, ada empat unit mobil yang terhimpit badan pohon yakni mobil Avanza putih nopol B-1786-WOQ, Brio Putih B-1557-WOV, Brio B-2235-SFX, Mitsubishi Kuda B-1995-WVL.
Lurah Serua Tommy Patria yang mendatangi lokasi menerangkan bahwa, peristiwa tumbangnya pohon Asem besar tersebut menyebabkan Dua korban luka dan sekarang sudah dilarikan ke RS Sari Asih, Ciputat.
“Dua korban itu mengalami luka dalam karena terhimpit badan pohon yang menimpa kendaraanya, sementara ada beberapa penumpang dari kendaraan lain yang terlihat sangat shock juga,” terangnya.
Akibat peristiwa ini, jalan di sekitar lokasi sempat terjadi kemacetan. Puluhanan petugas BPBD, Damkar dan Kepolisian kemudian mengevakuasi badan pohon yang menutupi jalan serta mengakibatkan putusnya arus listrik di wilayah tersebut.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta masyarakat untuk waspada terhadap adanya peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. Mulyono R. Prabowo, M.Sc, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/10). “Peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia bagian Barat,” ujarnya.
Peningkatan curah hujan itu, menurut Prabodo, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera yang menyebabkan terjadinya konsentrasi massa udara di wilayah tersebut.
“Konsentrasi massa udara ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih lembap yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan,” ungkap Prabowo seraya menambahkan, keadaan ini akan berlangsung hingga 3 hari kedepan.
Prabowo menjelaskan bahwa aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan konvergensi / area pertemuan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Kalimantan bagian utara. Area pertemuan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 26 – 28 Oktober 2018, menurut Prabowo, antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan Wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 29 – 31 Oktober 2018, antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung. Jambi. Riau, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Papua.
Untuk potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Barat Enggano, Perairan Selatan Banten, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudera Hindia Barat Enggano – Banten, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTB, Perairan utara Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: call center 021-6546315/18; http://bmkg.go.id; follow @infobmkg; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (wan/dam)
COMMENTS