Banteneskpose.com - Diketahui pada hari Kamis (9/8) besok akan ada deklarasi dari sekumpulan relawan Jokowi di Kota Serang. Lalu, keesoka...
Banteneskpose.com - Diketahui pada hari Kamis (9/8) besok akan ada deklarasi dari sekumpulan relawan Jokowi di Kota Serang. Lalu, keesokan harinya,, Jum'at (10/8) akan dilaksanakan deklarasi #2019GantiPresiden di kawasan Banten Lama.
Oleh sebab itu, tentu akan memicu suasana politik di ibu kota Provinsi Banten kian hari kian memanas, hal ini disebabkan adanya rencana deklarasi dari dua kubu yang berbeda.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Pemuda Pejuang Tanara (PPT) Kabupaten Serang, Muhasy mengatakan, suhu politik yang semakin hari semakin memanas menandakan antusiasme warga semakin tinggi terhadap dinamika politik di Tanah Air. Menurutnya, memanasnya suhu politik pastilah disebabkan oleh perbedaan pilihan yang menandakan meningginya juga kesadaran akan hidup berdemokrasi.
"Agar semua hal itu menjadi bias positif, antara para pendukung baik #2019GantiPresiden atau #2019TetapJokowi diharapkan untuk beradu gagasan, bukan ego. Jaga silaturahmi walau beda pilihan," ujarnya
Masih menurut Muhasy, beda pilihan itu wajar, karena hidup di Negara yang menganut sistem demokrasi, beda pilihan juga merupakan sunatullah.
“Indonesia kan menganut sistem demokrasi, jadi ketika dilapangan beda pilihan ya wajar itu berarti demokrasi kita jalan, lagian perbedaan itukan Sunatullah, ngapain berantem-beranteman, adu gagasan sajalah," imbuhnya.
Muhasy menyarankan, rakyat tidak boleh terprovokasi. Kata dia politik adalah jalan dalam berikhtiar memperbaiki bangsa, oleh karena itu tidak boleh didalamnya saling mencaci maki apalagi sampai berkelahi.
“Saya ingin menyampaikan pesan dari para guru, Jaga silaturahmi walau beda Pilihan, karena dengan tetap bersilaturahmi itu berarti tujuan kita dalam kaitan ikhtiar memperbaiki bangsa dan Negara ini. Kalo yang sampe memutuskan silaturahmi itu tujuannya pasti lain," sarannya.
Kendati demikian, walaupun Banten terkenal dengan julukan Tanah Jawara, namun jangan lupa kalau daerah ini dikenal dengan tanah sejuta santri.
"Dalam agama Islam kita diajarkan bahwa kita semua adalah saudara, maka jangan sampai terjadi perpecahan apalagi sampai menjurus ke tindakan anarkis," kata Muhasy. (Emde)
Oleh sebab itu, tentu akan memicu suasana politik di ibu kota Provinsi Banten kian hari kian memanas, hal ini disebabkan adanya rencana deklarasi dari dua kubu yang berbeda.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Pemuda Pejuang Tanara (PPT) Kabupaten Serang, Muhasy mengatakan, suhu politik yang semakin hari semakin memanas menandakan antusiasme warga semakin tinggi terhadap dinamika politik di Tanah Air. Menurutnya, memanasnya suhu politik pastilah disebabkan oleh perbedaan pilihan yang menandakan meningginya juga kesadaran akan hidup berdemokrasi.
"Agar semua hal itu menjadi bias positif, antara para pendukung baik #2019GantiPresiden atau #2019TetapJokowi diharapkan untuk beradu gagasan, bukan ego. Jaga silaturahmi walau beda pilihan," ujarnya
Masih menurut Muhasy, beda pilihan itu wajar, karena hidup di Negara yang menganut sistem demokrasi, beda pilihan juga merupakan sunatullah.
“Indonesia kan menganut sistem demokrasi, jadi ketika dilapangan beda pilihan ya wajar itu berarti demokrasi kita jalan, lagian perbedaan itukan Sunatullah, ngapain berantem-beranteman, adu gagasan sajalah," imbuhnya.
Muhasy menyarankan, rakyat tidak boleh terprovokasi. Kata dia politik adalah jalan dalam berikhtiar memperbaiki bangsa, oleh karena itu tidak boleh didalamnya saling mencaci maki apalagi sampai berkelahi.
“Saya ingin menyampaikan pesan dari para guru, Jaga silaturahmi walau beda Pilihan, karena dengan tetap bersilaturahmi itu berarti tujuan kita dalam kaitan ikhtiar memperbaiki bangsa dan Negara ini. Kalo yang sampe memutuskan silaturahmi itu tujuannya pasti lain," sarannya.
Kendati demikian, walaupun Banten terkenal dengan julukan Tanah Jawara, namun jangan lupa kalau daerah ini dikenal dengan tanah sejuta santri.
"Dalam agama Islam kita diajarkan bahwa kita semua adalah saudara, maka jangan sampai terjadi perpecahan apalagi sampai menjurus ke tindakan anarkis," kata Muhasy. (Emde)
COMMENTS