Bantenekspose.com - Berdasarkan data yang dirilis BPJS Kesehatan tahun 2017, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik telah menca...
Bantenekspose.com - Berdasarkan data yang dirilis BPJS Kesehatan tahun 2017, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik telah mencapai Rp.18,4 triliun atau 21,8 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Demikian dikatakan Sofyeni, Kepala BPJS Kesehatan cabang Serang, seusai kegiatan senam sehat kolosal peserta JKN-KIS dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke - 50 sekaligus menyambut Asian Games XVIII, di GOR Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang, Ahad (29/7/18).
Maka dari itu, sambung Sofyeni, BPJS Kesehatan juga fokus untuk menjaga masyarakat yang sehat melalui berbagai program promotif preventif yang dilaksanakan. Sementara, bagi masyarakat yang beresiko menderita penyakit katastropiktelah seperti diabetes meletus dan hipertensi dapat mengelola resiko tersebut melalui program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis), merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.
Menurut dia, berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan hidup sehat. Kesehatan salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab kesehatan memengaruhi produktifitas penduduknya.
"Kedepannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu," harap Sofyeni.
Selain itu, pihaknya ingin mempromosikan betapa mudahnya dan mudahnya untuk menerapkan hidup sehat. Kata dia, cukup dengan senam rutin setiap pagi, itu sudah bisa meningkatkan kebugaran sehingga tidak mudah sakit.
"Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, dan diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembinaan pelayanan dapat dialokasikan ke program promotif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat," ujarnya.
Untuk diketahui, sampai dengan 20 juli 2018, BPJS Kesehatan mencatat terdapat 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek serta 1.078 optik. (emde)
Demikian dikatakan Sofyeni, Kepala BPJS Kesehatan cabang Serang, seusai kegiatan senam sehat kolosal peserta JKN-KIS dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke - 50 sekaligus menyambut Asian Games XVIII, di GOR Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang, Ahad (29/7/18).
Maka dari itu, sambung Sofyeni, BPJS Kesehatan juga fokus untuk menjaga masyarakat yang sehat melalui berbagai program promotif preventif yang dilaksanakan. Sementara, bagi masyarakat yang beresiko menderita penyakit katastropiktelah seperti diabetes meletus dan hipertensi dapat mengelola resiko tersebut melalui program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis), merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.
Menurut dia, berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan hidup sehat. Kesehatan salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab kesehatan memengaruhi produktifitas penduduknya.
"Kedepannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu," harap Sofyeni.
Selain itu, pihaknya ingin mempromosikan betapa mudahnya dan mudahnya untuk menerapkan hidup sehat. Kata dia, cukup dengan senam rutin setiap pagi, itu sudah bisa meningkatkan kebugaran sehingga tidak mudah sakit.
"Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, dan diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembinaan pelayanan dapat dialokasikan ke program promotif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat," ujarnya.
Untuk diketahui, sampai dengan 20 juli 2018, BPJS Kesehatan mencatat terdapat 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek serta 1.078 optik. (emde)
COMMENTS