Bantenekspose.com - Warga Kota Tangerang, yang di kategorikan kurang mampu kini dapat bernafas dengan lega, pasalnya Pemkot Tangerang te...
Bantenekspose.com - Warga Kota Tangerang, yang di kategorikan kurang mampu kini dapat bernafas dengan lega, pasalnya Pemkot Tangerang terus menyulap kawasan - kawasan kumuh untuk di jadikan tempat layak huni, diantaranya dengan program bedah rumah dan jamban sehat yang saat ini tengah dikerjakan oleh pemerintah kota melalalui Badan Kesawadayaan Masyarakat (BKM).
Kebahagiaan itu dirasakan salah satunya oleh Anah (65) Warga RT 002/04 Kelurahan Selapajang Jaya Kecamatan Neglasari. Dia mengatakan, sebelumnya rumah yang ia tempati itu,1 rumah kecil di isi oleh 3 Kepala Kelurga (KK) dan sudah tidak layak huni. Bagaimana tidak, dinding bilik tampak usang dan rapuh karena termakan usia, serta atap yang kerap bocor di kala hujan, ditambah kekhawatiran akan roboh menghiasi penderitaan kehidupan warga tak mamapu.
Wanita paruh baya yang keseharian nya bekerja seabagai kuli cuci dan suaminya mengais rezeki dengan memulung barang bekas, keduanya setiap hari hanya mengantongi upah sebesar Rp. 30 ribu. Dia menceritakan kebahagiaanya serta bersyukur masih ada orang - orang yang peduli akan nasib warga lemah, seperti BKM Bina Mandiri yang dimotori oleh A. Zaenal Abidin dan anggotanya.
"Alhamdulillah pak, saya bersyukur Bapak Walikota Tangerang peduli akan nasib warga kurang mampu, dan terimakasih kepada BKM yang sudah berupaya mondar-mandir membantu untuk membangun rumah kami, saya akui tanpa upaya beliau tempat tinggal kami mungkin sudah roboh," papar Safnah dengan wajah polos, Kamis (15/12).
Terpisah, Lukman (27) Ketua RW.07 selaku anggota BKM Bina Mandiri mengatakan, Bedah rumah di Kelurahan Selapajang Jaya melalui BKM Bina Mandiri sebanyak 87 unit rumah dan 48 unit MCK, adapun untuk tahap awal berkisar 35 unit yang sedang dikerjakan.
"Untuk tahapan pertama, bedah rumah yang kita kerjakan sebanyak 35 unit dan 48 jamban sehat, anggaran yang sudah di tetapkan pemkot Rp. 20 juta/unit dan jamban Rp. 3 juta, anggaran tersebut pun tidak turun sekaligus melainkan secara bertahap, kendati demikian Dengan niat tulus kami, pembangunan tahap awal ini sesuai instruksi pemkot ditargetkan akan selesai di akhir Desember 2016," terangnya
Menurut Lukman, Volume rumah warga yang mendapat manfaat untuk besar kecilnya di tentukan oleh luas tanah yang warga miliki, biasanya kita bangun ukuran 3 x 5 ada pula yang lebih dari itu, terkait swadaya masyarakat dia mengatakan, kembali kepada warga penerima manfaat.
"Ini yang kami akan luruskan, Kalau swadaya masyarakat itu, kami kembalikan lagi kepada warga yang mendapat bantuan, identik orang yang tidak mengerti itu arti swadaya selalu dikategorikan dengan materi, padahal itu tidak benar, kami bersama warga terus bekerjasama baik tenaga maupun pemikiran," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, mengatakan pembangunan yang melibatkan masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan bagian dari program Kota Tangerang Berbenah yang telah dicanangkan selama kepemimpinannya.
“Jadi konsepnya masyarakat yang mengerjakan. Ini menjadi bagian dari komitmen pemkot untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sekaligus komitmen untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik,” kata Arief.
Diakuinya, dari Program Tangerang Berbenah tersebut, keterlibatan aktif dari masyarakat terutama melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang berada di setiap kelurahan sangat besar. Menurutnya, keterlibatan masyarakat tersebut dinilai sangat menghemat biaya pembangunan yang dibebankan ke APBD Kota Tangerang. Selain itu pengerjaaannya juga lebih cepat karena prosesnya yang sederhana, terutama dari sisi pengadaan barang dan jasa.
“Jadi kita cukup menganggarkan materialnya dibantu tenaga swadaya dari masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, Program bedah rumah untuk masyarakat kurang mampu sudah berjalan sejak tahun 2015 lalu. Diharapkan pada tahun 2017 sudah tidak ada lagi rumah tak layak huni maupun masyarakat yang belum memiliki jamban sehat di Kota Tangerang.
"Program ini juga merupakan bagian dari usaha pemkot untuk mewujudkan Kota Tangerang yang layak huni, layak investasi, layak dikunjungi dan kota pintar," tukasnya. (dam)
Kebahagiaan itu dirasakan salah satunya oleh Anah (65) Warga RT 002/04 Kelurahan Selapajang Jaya Kecamatan Neglasari. Dia mengatakan, sebelumnya rumah yang ia tempati itu,1 rumah kecil di isi oleh 3 Kepala Kelurga (KK) dan sudah tidak layak huni. Bagaimana tidak, dinding bilik tampak usang dan rapuh karena termakan usia, serta atap yang kerap bocor di kala hujan, ditambah kekhawatiran akan roboh menghiasi penderitaan kehidupan warga tak mamapu.
Wanita paruh baya yang keseharian nya bekerja seabagai kuli cuci dan suaminya mengais rezeki dengan memulung barang bekas, keduanya setiap hari hanya mengantongi upah sebesar Rp. 30 ribu. Dia menceritakan kebahagiaanya serta bersyukur masih ada orang - orang yang peduli akan nasib warga lemah, seperti BKM Bina Mandiri yang dimotori oleh A. Zaenal Abidin dan anggotanya.
"Alhamdulillah pak, saya bersyukur Bapak Walikota Tangerang peduli akan nasib warga kurang mampu, dan terimakasih kepada BKM yang sudah berupaya mondar-mandir membantu untuk membangun rumah kami, saya akui tanpa upaya beliau tempat tinggal kami mungkin sudah roboh," papar Safnah dengan wajah polos, Kamis (15/12).
Terpisah, Lukman (27) Ketua RW.07 selaku anggota BKM Bina Mandiri mengatakan, Bedah rumah di Kelurahan Selapajang Jaya melalui BKM Bina Mandiri sebanyak 87 unit rumah dan 48 unit MCK, adapun untuk tahap awal berkisar 35 unit yang sedang dikerjakan.
"Untuk tahapan pertama, bedah rumah yang kita kerjakan sebanyak 35 unit dan 48 jamban sehat, anggaran yang sudah di tetapkan pemkot Rp. 20 juta/unit dan jamban Rp. 3 juta, anggaran tersebut pun tidak turun sekaligus melainkan secara bertahap, kendati demikian Dengan niat tulus kami, pembangunan tahap awal ini sesuai instruksi pemkot ditargetkan akan selesai di akhir Desember 2016," terangnya
Menurut Lukman, Volume rumah warga yang mendapat manfaat untuk besar kecilnya di tentukan oleh luas tanah yang warga miliki, biasanya kita bangun ukuran 3 x 5 ada pula yang lebih dari itu, terkait swadaya masyarakat dia mengatakan, kembali kepada warga penerima manfaat.
"Ini yang kami akan luruskan, Kalau swadaya masyarakat itu, kami kembalikan lagi kepada warga yang mendapat bantuan, identik orang yang tidak mengerti itu arti swadaya selalu dikategorikan dengan materi, padahal itu tidak benar, kami bersama warga terus bekerjasama baik tenaga maupun pemikiran," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, mengatakan pembangunan yang melibatkan masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan bagian dari program Kota Tangerang Berbenah yang telah dicanangkan selama kepemimpinannya.
“Jadi konsepnya masyarakat yang mengerjakan. Ini menjadi bagian dari komitmen pemkot untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sekaligus komitmen untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik,” kata Arief.
Diakuinya, dari Program Tangerang Berbenah tersebut, keterlibatan aktif dari masyarakat terutama melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang berada di setiap kelurahan sangat besar. Menurutnya, keterlibatan masyarakat tersebut dinilai sangat menghemat biaya pembangunan yang dibebankan ke APBD Kota Tangerang. Selain itu pengerjaaannya juga lebih cepat karena prosesnya yang sederhana, terutama dari sisi pengadaan barang dan jasa.
“Jadi kita cukup menganggarkan materialnya dibantu tenaga swadaya dari masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, Program bedah rumah untuk masyarakat kurang mampu sudah berjalan sejak tahun 2015 lalu. Diharapkan pada tahun 2017 sudah tidak ada lagi rumah tak layak huni maupun masyarakat yang belum memiliki jamban sehat di Kota Tangerang.
"Program ini juga merupakan bagian dari usaha pemkot untuk mewujudkan Kota Tangerang yang layak huni, layak investasi, layak dikunjungi dan kota pintar," tukasnya. (dam)
COMMENTS