BREAKING NEWS

Gaduh 'Sembako' di Carita, FAM Pandeglang Minta Semua Pihak Jangan Intimidasi e-Warong

BantenEkspose.com
- Menyikapi kegaduhan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau dikenal dengan program sembako, Front Aksi Mahasiswa (FAM) Pandeglang, meminta semua pihak jangan mengintimidai agen e-warong, untuk ikut dalam supplier tertentu.

Presidium FAM Pandeglang, Ucu Fahmi, mengungkapkan hal ini kepada wartawan pada Minggu (31/01/2021), karena prihatin dengan informasi dari pemberitaan di salah satu media online di Pandeglang, bahwa adanya persaingan dua perusahaan yang ingin menjadi supplier di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.

Ucu, juga meminta, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos), jangan pernah ada niatan ikut campur atau mengarahkan supplier tertentu, terkait program BPNT, apalagi memihak kepada salah satu perusahaan lokal maupun non lokal.

“Kadinsos jangan mengintimidasi terkait program BPNT yang ada di wilayah Carita, karena tidak seharusnya dan sepantasnya seorang Kepala Dinas ikut campur, apalagi memihak kepada salah satu perusahaan lokal, maupun non lokal yang ada di Pandeglang,” ujar Ucu, seperti dilansir MitraBantenNews.

Ucu berharap, agar e-Warong jangan takut dengan intimidasi, baik dari supplier maupun dari pihak yang akan membuat kegaduhan dalam program BPNT.

Ucu juga sangat menyayangkan atas adanya intimidasi untuk melakukan MoU dengan paksa.

“Saya berharap kepada e-Warong, jangan mau diintimidasi oleh supplier yang membuat kegaduhan dalam penyaluran program BPNT. Saya juga menyayangkan atas adanya intimidasi kepada e-Warong untnk melakukan MoU secara paksa,” ujarnya.

Padahal, menurut Ucu, program BPNT harusnya menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mengawal berjalannya dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, baik dari kualitas dan tepat sasaran serta tepat waktu dan tepat jumlah, itu yang lebih penting.

"Saya meminta kepada semua pihak, agar memberikan kebebasan kepada e-Warong untuk memilih kepada siapa yang mereka inginkan. Jangan sampai ada pemaksaan untuk menentukan supplier dalam program penyaluran BPNT di Kecamatan Carita.

Ucu juga meminta, kepada e-Warong untuk melakukan mandiri. Karena menurutnya, sangat menyayangkan kalau KPM dan e-Warong menjadi korban supplier.

“Karena pihak supplier hanya mencari keuntungan. Padahal KPM dan e-Warong hanya butuh ketenangan dan kenyamanan dalam penyaluran program BPNT yang ada di wilayah Kecamatan Carita,” tutupnya.

Harus Ada Manfa'at
Sementara itu, Direktur Kaukus Muda Banten (KMB) Ishak Newston, menyatakan bahwa program sembako (BPNT) harus membawa kemanfaat bagi KPM. Agen e-warong, harus cermat dan cerdas dalam memilih rekanan atau supplier, untuk menjaga prinsip-prinsip dan ketentuan dalam pedoman umum sembako.

"e-warong harus pandai memilih rekananan supplier, kalau memang mau menggunakan pasokan komoditi dari supplier. Kalau pun mandiri, itu gak masalah. Yang penting, program sembako, pernyalurannya sesuai dengan ketentuan pedoman umum," kata Ishak.

Intinya, tambah Ishak, supplier harus bersikap dan bertindak profesional dan agen e-warong nyaman dalam kegiatannya, serta sasaran program tercapai tanpa masalah. (k1/red)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image