Sosialisasi Penyedotan Pasir Emas, Erwin Minta Libatkan Tokoh 3 Kecamatan
BantenEkspose.com - Berkait rencana kegiatan penambangan [penyedotan] pasir emas dan konsentrat lainnya, di sepanjang perairan Cihara hingga Bayah, sosialisasinya harus melibatkan semua tokoh masyarakat di tiga kecamatan, yaitu Cihara, Bayah dan Panggarangan.
Demikian dikatakan AA Erwin Komara Sukma, menyikapi sosialisasi yang sudah dilakukan pihak PT Graha Makmur Coalindo [GMC], kemarin lusa di aula Hotel Pada Asih 2, Kecamatan Bayah.
"Karena rencana penambangan dengan skala besar, Intinya musyawarah yang dilaksanakan tersebut harus melibatkan atau menghadirkan beberapa unsur terkait lainnya, dan para tokoh dari masyarakat kecamatan Cihara, Panggarangan dan Bayah," Kata Erwin kepada BantenEkspose.com, Minggu pagi [22/11/2020]
Erwin menegaskan, kegiatan usaha penambangan ini harus memperhatikan dan mempertimbangkan dampak dan resiko bencana yang terjadi, lantaran kegiatan tersebut mengubah fungsi lokasi yang dijadikan penambangan. Selain itu, akan berdampak pula terhadap lingkungan pantai, termasuk akan mengganggu aktivitas nelayan.
"Pemerintah dan perusahaan, harus memperhatikan semua dampak yang bakal timbul. Bagaimanapun juga, kegiatan penambangan tersebut dipastikan akan berdampak pada lingkungan sekitar," imbuh Erwin.
Potensi Kerusakan
Sementara itu, pegiat lingkungan di Banten, E Sudrajat mengatakan, rencana penyedotan pasir laut di wilayah perairan Banten Selatan tersebut, jelas akan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dasar samudera selatan, termasuk lingkungan area pantainya.
Selain itu, pria yang akrab dipanggil Jeje ini, mewarning juga, soal kajian teknis dan lainnya. Apalagi, sepanjang pantai selatan Banten ini, terdapat pontensi gempa yang bisa mengakibatkan tsunami.
"Perizinan mungkin sudah ditempuh. Namun apakah itu juga sudah savety dari sisi keamanan lainnya. Bagi saya, ekonomi memang penting, tetapi kelestarian lingkungan yang menjadi benteng keselamatan rakyat, haruslah jadi pertimbangan utama," ujar Jeje. [odil]