14 Unit Combine Dari Distan Pandeglang, Diduga Dikomersilkan,
0 menit baca
Bantenekspose.com - Sebanyak empat belas unit alat combine yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang untuk Kelompok Tani diduga telah dikomersilkan.
Hal itu disampaikan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Front Rakyat Demokrasi (FRAKSI) pada saat audiensi, di Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Kamis (16/04/2020)
Pada saat audiensi, Panji Nugraha salah satu kordinator Front Rakyat Demokrasi (FRAKSI), pihaknya menyampaikan aduan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang. Aduan itu berkaitan dengan telah terjadi penyalahgunaan combine.
Alat tersebut, lanjut Panji, kebanyakan dikirim ke wilayah Cikeusik, Kabupaten Pandeglang untuk disewakan kembali. Selain itu, hasil dari penelusuran FRAKSI yang memegang alat combine di Cikeusik merupakan para cukong berduit yang berkedok Kelompok Tani. Hal itu tentunya tak lain dipandang telah dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan Pribadi.
"Padahal di daerah lain masih banyak yang membutuhkan, dan kenapa alat combine tersebut dilimpahkan di Cikeusik," ujar Panji pada saat menyampaikan aduanya di Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
Sementara Kabid Tanam Pangan yang membawahi bidang alat pasca panen Iping S mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi secepatnya, dan menerima masukan yang disampaikan oleh Front Rakyat Demokrasi (FRAKSI).
"Kami selaku Kabid yang membawahi bidang alat pasca panen akan melakukan evaluasi secepatnya dari aduan yang di sampaikan oleh kawan-kawan FRAKSI," tandas Iping. (RaMa/Es'Em)
Hal itu disampaikan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Front Rakyat Demokrasi (FRAKSI) pada saat audiensi, di Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Kamis (16/04/2020)
Pada saat audiensi, Panji Nugraha salah satu kordinator Front Rakyat Demokrasi (FRAKSI), pihaknya menyampaikan aduan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang. Aduan itu berkaitan dengan telah terjadi penyalahgunaan combine.
Alat tersebut, lanjut Panji, kebanyakan dikirim ke wilayah Cikeusik, Kabupaten Pandeglang untuk disewakan kembali. Selain itu, hasil dari penelusuran FRAKSI yang memegang alat combine di Cikeusik merupakan para cukong berduit yang berkedok Kelompok Tani. Hal itu tentunya tak lain dipandang telah dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan Pribadi.
"Padahal di daerah lain masih banyak yang membutuhkan, dan kenapa alat combine tersebut dilimpahkan di Cikeusik," ujar Panji pada saat menyampaikan aduanya di Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
Sementara Kabid Tanam Pangan yang membawahi bidang alat pasca panen Iping S mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi secepatnya, dan menerima masukan yang disampaikan oleh Front Rakyat Demokrasi (FRAKSI).
"Kami selaku Kabid yang membawahi bidang alat pasca panen akan melakukan evaluasi secepatnya dari aduan yang di sampaikan oleh kawan-kawan FRAKSI," tandas Iping. (RaMa/Es'Em)