Coreng Peringatan Hari Guru, Puluhan Pelajar Konvoi Bawa Sajam
0 menit baca
Bantenekspose.com - Aksi sejumlah pelajar di Kota Serang telah mencoreng peringatah Hari Guru Nasional. Diduga mereka hendak melakukan tawuran, Senin (25/11/2019).
Menurut Kasat Reskrim Polres Serang Kota, AKP Indra Veradinata, sedikitnya 21 siswa laki-laki dari beberapa sekolah yang ada di Kota Serang diamankan pihak Kepolisian Polres Serang Kota, saat hendak melakukan tawuran.
"Untuk antisipasi itu, kita aparat kepolisian mengamankan 21 orang siswa yang berkumpul hendak melakukan tawuran,” ujar Indra
Saat digeledah, petugas berhasil mengamankan beberapa senjata tajam (sajam) yang dimiliki para pelajar. "Setelah dicek, ternyata kami temukan beberapa Sajam yang akan digunakan para pelajar ini untuk melakukan aksi tawurannya," jelas Indra
Dari 21 pelajar SMA/SMK yang berhasil diamankan pihak kepolisian, terdapat 3 orang siswa SMP yang ikut terjaring dalam aksi tawuran tersebut.
“Selain pelajar SMA/SMK kami dapati pelajar SMP juga yang ikut dalam aksi tawuran. Usia memasuki remaja sangat rentan terhadap masalah kenakalan remaja dan dapat dipengaruhi oleh seniornya untuk berbuat negatif seperti tawuran. Untuk itu kita akan memanggil orang tuanya, agar otang tua serta guru dapat memberi perhatian lebih bagi usia anak yang masih labil ini," pungkas Indra. (red)
Menurut Kasat Reskrim Polres Serang Kota, AKP Indra Veradinata, sedikitnya 21 siswa laki-laki dari beberapa sekolah yang ada di Kota Serang diamankan pihak Kepolisian Polres Serang Kota, saat hendak melakukan tawuran.
"Untuk antisipasi itu, kita aparat kepolisian mengamankan 21 orang siswa yang berkumpul hendak melakukan tawuran,” ujar Indra
Saat digeledah, petugas berhasil mengamankan beberapa senjata tajam (sajam) yang dimiliki para pelajar. "Setelah dicek, ternyata kami temukan beberapa Sajam yang akan digunakan para pelajar ini untuk melakukan aksi tawurannya," jelas Indra
Dari 21 pelajar SMA/SMK yang berhasil diamankan pihak kepolisian, terdapat 3 orang siswa SMP yang ikut terjaring dalam aksi tawuran tersebut.
“Selain pelajar SMA/SMK kami dapati pelajar SMP juga yang ikut dalam aksi tawuran. Usia memasuki remaja sangat rentan terhadap masalah kenakalan remaja dan dapat dipengaruhi oleh seniornya untuk berbuat negatif seperti tawuran. Untuk itu kita akan memanggil orang tuanya, agar otang tua serta guru dapat memberi perhatian lebih bagi usia anak yang masih labil ini," pungkas Indra. (red)