Lampu Tidur dari Bambu, Kini Mulai Digemari Pembeli
0 menit baca
![]() |
Desa Pondokpanjang, Kecamatan Cihara, Lebak salah satu daerah penghasil lampu tidur dan belajar yang terbuat dari bahan bambu |
Lampu tidur dan lampu belajar dari bambu itu, kini mulai banyak digemari oleh berbagai kalangan, seperti diakui salah satu pengrajin, Chandra (40). Meski terhitung baru, namun produk kerajinannya mulai dilirik banyak pembeli.
Kodoy sapaan akrab Chandra mengatakan, ide membuat lampu tidur dan lampu belajar, berbahan baku bambu tersebut, dimulainya sejak awal tahun 2019, yang berawal dari keisengannya.
"Awalnya yang mesan cuma tetangga, tapi sekarang berkembang pembelinya dari luar daerah," kata Kodoy, di kediamannya, Sabtu (12/7/2019).
Ia menceritakan, mengambil bahan bambu dengan memanfaatkan bentuk aslinya melingkar dan ditambah kayu untuk kaki-kakinya atau penyangga. Bahan yang sudah dirakit berbentuk lampu tidur dan lampu belajar kemudian disalurkan permukaanya dengan amplas lalu langsung dilapisi warna coklat pelitur.
"Lampu tidur dan lampu belajar dari bambu ini, dikasih lampu neon lima watt atau sesuai permintaan sehingga kelihatan sangat unik dan mewah walaupun dari bambu," ujar Kodoy.
Lampu tidur dan lampu belajar berbahan bambu itu ditawarkan Kodoy dengan harga mulai dari Rp 80 ribu, 100 ribu dan 130 ribu per unit. Jika sedang ramai permintaannya, kata dia, produk kerajinan itu bisa laku mulai dari 15 hingga 20 unit per bulan.
"Tapi kalau sepi cuma lima atau sembilan unit per bulan, sekarang memang dikenal, tapi saya masih terkendala dengan pemasaran," ungkapnya.
Meski harga bahan baku yang murah, Kodoy pun mengaku biaya produksi yang dikeluarkan juga menjadi rendah sekira 35 persen dari hasil penjualan dengan keuntungan yang menjanjikan. (Emde)