Uji Coba, Kemenag Bakal Terapkan E-RKAM di 2000 Madrasah
0 menit baca
BantenEkspose.com - Direktorat Jendral (Ditjen) Pendidikan Islam Kementrian Agama RI membuat terobosan inovasi baru menuju integrasi data, melalui sistem berbasis aplikasi web atau E-RKAM. E-RKAM merupakan sistem aplikasi berbasis web yang akan digunakan dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM).
Guna mewujudkan inovasi tersebut, Ditjen Pendidikan Islam menggandeng Bank Dunia (World Bank) dalam melakukan uji coba penerapan E-RKAM di 2000 madrasah pada 2019 ini.
Mengawali uji coba itu, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Fasilitator E-RKAM. Kegiatan ini bertujuan membekali pengetahuan dan keterampilan teknis pengoperasian aplikasi E-RKAM kepada para Fasilitator Provinsi. Selanjutnya, mereka akan melatih 2000 madrasah yang tersebar di 34 provinsi sebagai madrasah sasaran uji coba penerapan E-RKAM di Madrasah pada tahun 2019.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Imam Safei menjelaskan, program uji coba penerapan E-RKAM ini merupakan salah satu inovasi Kementerian Agama menuju integrasi data. Melalui sistem ini, Kemenag akan mudah memonitor kualitas pembelanjaan madrasah, baik yang bersumber dari dana BOS atau lainnya, dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidikan.
“Ini penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembiayaan pendidikan madrasah dalam rangka menjamin madrasah yang bermutu,” ujar Imam seperti dilansir dari laman resmi kemenag.go.id, Rabu malam (13/2/19).
Imam menilai, E-RKAM juga merupakan program inovasi yang selaras dengan tantangan Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya kemajuan dalam bidang fintech (financial technology). “Layanan birokrasi jangan sampai ketinggalan jauh dengan pergerakan disrupsi fintech,” katanya.
Sementara itu, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat KSKK Madrasah, Abdullah Faqih menuturkan, kegiatan ToT ini terbagi dalam 3 zona. Untuk Zona I, pelatihan digelar pada 12 - 14 Februari 2019 di Bekasi, diikuti tim fasilitator dari 11 provinsi, yaitu Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Bangka Belitung.
ToT Zona II akan dilaksanakan pada 19 - 21 Februari 2019 dan diikuti oleh tim fasiliatator dari 15 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Sedangkan ToT Zona III akan digelar pada 26 - 28 Februari 2019 yang akan mengundang Tim Fasilitator dari 9 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan. (emde)
Guna mewujudkan inovasi tersebut, Ditjen Pendidikan Islam menggandeng Bank Dunia (World Bank) dalam melakukan uji coba penerapan E-RKAM di 2000 madrasah pada 2019 ini.
Mengawali uji coba itu, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Fasilitator E-RKAM. Kegiatan ini bertujuan membekali pengetahuan dan keterampilan teknis pengoperasian aplikasi E-RKAM kepada para Fasilitator Provinsi. Selanjutnya, mereka akan melatih 2000 madrasah yang tersebar di 34 provinsi sebagai madrasah sasaran uji coba penerapan E-RKAM di Madrasah pada tahun 2019.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Imam Safei menjelaskan, program uji coba penerapan E-RKAM ini merupakan salah satu inovasi Kementerian Agama menuju integrasi data. Melalui sistem ini, Kemenag akan mudah memonitor kualitas pembelanjaan madrasah, baik yang bersumber dari dana BOS atau lainnya, dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidikan.
“Ini penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembiayaan pendidikan madrasah dalam rangka menjamin madrasah yang bermutu,” ujar Imam seperti dilansir dari laman resmi kemenag.go.id, Rabu malam (13/2/19).
Imam menilai, E-RKAM juga merupakan program inovasi yang selaras dengan tantangan Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya kemajuan dalam bidang fintech (financial technology). “Layanan birokrasi jangan sampai ketinggalan jauh dengan pergerakan disrupsi fintech,” katanya.
Sementara itu, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat KSKK Madrasah, Abdullah Faqih menuturkan, kegiatan ToT ini terbagi dalam 3 zona. Untuk Zona I, pelatihan digelar pada 12 - 14 Februari 2019 di Bekasi, diikuti tim fasilitator dari 11 provinsi, yaitu Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Bangka Belitung.
ToT Zona II akan dilaksanakan pada 19 - 21 Februari 2019 dan diikuti oleh tim fasiliatator dari 15 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Sedangkan ToT Zona III akan digelar pada 26 - 28 Februari 2019 yang akan mengundang Tim Fasilitator dari 9 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan. (emde)