Tronton, Wujud Keserakahan Kapitalis dan Tontonan Warga Cihara
0 menit baca
![]() |
Truk Tronton yang mengalami kecelakaan di jalan Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Sabtu (9/2/2019) |
Bantenekspose.com - Di
penghujung pekan awal Februari 2019, bagi warganet dan warga Kecamatan Cihara Kabupaten
Lebak, disuguhkan dengan tontonan truk tronton yang mengalami kecelakaan
tunggal. Tidak ada korban jiwa memang, namun setidaknya ini menjadi sebuah pieling, bahwa penggunaan jalan untuk
kepentingan umum dan kepentingan perusahaan tertentu, ada aturan mainnya. Hanya kita yang berwajah ‘seram’
dengan penuh nafsu ‘serakah’ selalu menguliti kelemahan penegakan peraturan itu
sendiri.
Wilayah
bagian selatan Kabupaten Lebak memang menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup
menjanjikan. Namun perlu dicatat, eskploitasi yang berlebih dengan mengabaikan
analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)-- termasuk amdal sosial, suatu saat nanti akan menuai masalah yang
cukup mengerikan. Ancaman bencana alam yang bakal merugikan kehidupan
kemasyarakatan, yang diakibatkan kesengajaan merusak kelestarian alam, sepertinya
sudah menanti.
![]() |
Truk Tronton yang mengalami kecelakaan di jalan Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Sabtu (9/2/2019) |
Potensi
sumber daya alam (SDA) yang melimpah itu pula, mendorong kaum pemodal yang
berkolaborasi dengan oknum penguasa serakah, beradu cepat untuk memutar
uangnya, dengan dalih investasi. Secara teori diatas kertas, proposal kelayakan
usaha memang masuk akal ---terutama bagi
mereka yang berfikir saat ini saja, tanpa mau memikirkan nasib generasi
kedepannya. Bagaimana tidak menjanjikan, dengan bermodal kekuasaan,
penguasa yang serakah akan menuai keuntungan. Persoalan nasib masyarakat itu
sepertinya diabaikan.
Siapa
yang meraup keuntungan lebih, dibalik ‘investasi’ Lebak Selatan? Pertanyaan ini,
jawabannya bisa beragam. Bergantung pada siapa yang menjawabnya. Yang jelas,
warisan alam Lebak Selatan memang kini sudah banyak yang rusak. Ironisnya,
sedikit saja warga Lebak Selatan yang peduli. Selebihnya, tertidur pulas dan
tidak mau ambil pusing.
Dalam catatan media ini, tidak sedikit warga asal Lebak Selatan yang menjadi penentu kebijakan di wilayah Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten. Sekali lagi, sepertinya mereka sudah tidak mau ambil pusing, yang penting enjoy dengan fasilitas yang disediakan negara.
Persoalan
tronton yang kecelakaan di jalan Desa Cihara, hanya bagian dari episode
keserakan kaum kapitalis yang berkolaborasi dengan penguasa serakah. Sementara.
‘kemiskinan akses’ yang dimiliki masyarakat kepada penguasa, seperti menjadi lahan
subur untuk melakukan percepatan investasi.
![]() |
Truk Tronton yang mengalami kecelakaan di jalan Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Sabtu (9/2/2019) |
Sepertinya, kita harus segera mengatakan TIDAK, UNTUK INVESTASI yang merusak. Banyak hal yang bisa diperbuat untuk kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Sektor ekonomi kreatif, patut menjadi konsen para pengambil kebijakan, untuk meminimalisir kerusakan alam berlebih. Cukup sudah, alam Lebak Selatan menangis.
Saatnya kini, mereka yang duduk di DPRD Lebak dan DPRD Banten, duduk bareng dengan eksekutif setempat, merumuskan kebijakan yang berpihak pada kepentingan jangka panjang masyarakat.
Semoga, kasus tronton yang kecelakaan di jalan Desa Cihara, Sabtu (9/2/2019), menjadi hikmah buat para pemegang kekuasaan, mulai level Kepala Desa hingga ke level atasnya.
Save Alam Lebak Selatan....! Investasi memang perlu untuk mengakumulasi pos-pos penerimaan pemerintah daerah dan desa. Namun, haruskah dengan cara merusak Alam?