Bantenekspose.com - Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin, mengakui kesulitan dalam melakukan pendataan hak pemilih 2019, khususnya terhadap ...
Bantenekspose.com - Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin, mengakui kesulitan dalam melakukan pendataan hak pemilih 2019, khususnya terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pasalnya, tidak memiliki identitas yang lengkap.
Heri Wahidin menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan penjelasan dari pengurus yayasan, bahwa ada beberapa klasifikasi ODGJ tersebut. Pertama, dari aspek penyakitnya, mereka ada yang betul-betul karena gangguan jiwa, ada juga karena kecanduan narkoba. Kedua, dari aspek domisili, mereka ada yang diantar keluarganya, ada yang memang dari hasil razia oleh Dinas Sosial.
"Kalau yang diantar keluarganya tentu legkap identitasnya. Sedangkan, dari hasil razia di jalan itu aga lumayan sulit. Mereka tidak memiliki identitas. Kita sudah minta ke pihak yayasan untuk dipetakkan kembali, terutama orang Kota Serang yang kira-kira pada 17 April 2019 sehat, bisa datang ke TPS, itu yang akan nanti kita data," kata Heri saat diwawancara seusai melakukan pendataan di Yayasan Nururrohman Kebon Baru Kelurahan Sawah Luhur Kecamata Kasemen Kota Serang, Kamis (29/11/18).
Heri mengatakan, hal ini berdasarkan surat edaran (SE) KPU RI, yakni untuk meakukan pendataan ulang terhadap ODGJ. Ia menyebutkan, semuanya ada 40 orang, memang itu tidak semuanya orang Kota Serang. Kata Heri, untuk di Kota Serang sendiri hanya ada satu yayasan yang bergerak dibidang tersebut.
"Lebih banyak yang tidak memiliki identitas pribadinya, namanya siapa, alamatnya dimana, itu lumayan sulit. Jadi, memang didominasi orang-orang yang awalnya dari razia, yang keliaran di jalan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretais Yayasan Nururrohman, Majwari mengungkapkan, Yayasan ini bergerak untuk menangani orang yang gangguang jiwa. Memang setiap warga negara dalam politik untuk memilih. Jika memang ada kaitannya tentang peraturan itu pihaknya akan membantu dalam prosesnya. Ia menyebutkan, untuk yang domisilinya asal Kota Serang sekitar 20 orang, diantaranya umum dan titipan.
"Perkiraan kita sekarang ini yang perkembangannya membaik, itubsekitar diangka 5 orang. Wallahu A'lam, nanti dibulan depan bisa lebih baus lagi oerkembangannya, mungkin akan menambah," tukasnya. (Emde)
Heri Wahidin menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan penjelasan dari pengurus yayasan, bahwa ada beberapa klasifikasi ODGJ tersebut. Pertama, dari aspek penyakitnya, mereka ada yang betul-betul karena gangguan jiwa, ada juga karena kecanduan narkoba. Kedua, dari aspek domisili, mereka ada yang diantar keluarganya, ada yang memang dari hasil razia oleh Dinas Sosial.
"Kalau yang diantar keluarganya tentu legkap identitasnya. Sedangkan, dari hasil razia di jalan itu aga lumayan sulit. Mereka tidak memiliki identitas. Kita sudah minta ke pihak yayasan untuk dipetakkan kembali, terutama orang Kota Serang yang kira-kira pada 17 April 2019 sehat, bisa datang ke TPS, itu yang akan nanti kita data," kata Heri saat diwawancara seusai melakukan pendataan di Yayasan Nururrohman Kebon Baru Kelurahan Sawah Luhur Kecamata Kasemen Kota Serang, Kamis (29/11/18).
Heri mengatakan, hal ini berdasarkan surat edaran (SE) KPU RI, yakni untuk meakukan pendataan ulang terhadap ODGJ. Ia menyebutkan, semuanya ada 40 orang, memang itu tidak semuanya orang Kota Serang. Kata Heri, untuk di Kota Serang sendiri hanya ada satu yayasan yang bergerak dibidang tersebut.
"Lebih banyak yang tidak memiliki identitas pribadinya, namanya siapa, alamatnya dimana, itu lumayan sulit. Jadi, memang didominasi orang-orang yang awalnya dari razia, yang keliaran di jalan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretais Yayasan Nururrohman, Majwari mengungkapkan, Yayasan ini bergerak untuk menangani orang yang gangguang jiwa. Memang setiap warga negara dalam politik untuk memilih. Jika memang ada kaitannya tentang peraturan itu pihaknya akan membantu dalam prosesnya. Ia menyebutkan, untuk yang domisilinya asal Kota Serang sekitar 20 orang, diantaranya umum dan titipan.
"Perkiraan kita sekarang ini yang perkembangannya membaik, itubsekitar diangka 5 orang. Wallahu A'lam, nanti dibulan depan bisa lebih baus lagi oerkembangannya, mungkin akan menambah," tukasnya. (Emde)
COMMENTS