Bantenekspose.com - Kesemrawutan pelayanan di RSU Banten salah satunya terlihat di pelayanan apotiknya. Beberapa pasien mengeluhkan pros...
Bantenekspose.com - Kesemrawutan
pelayanan di RSU Banten salah satunya terlihat di pelayanan apotiknya. Beberapa
pasien mengeluhkan proses pengambilan obat di rumah sakit milik pemerintah
Provinsi Banten itu yang sampai menghabiskan waktu tiga jam lamanya.
Belum lagi kapasitas
ruangan tunggu yang sempit dan terbatas tempat duduk, sehingga pasien yang
mengambil obat terpaksa berjejer di depan loket pengambilan obat bahkan sampai
di lorong rumah sakit.
Sebut saja Idan (16),
salah satu pasien dari Kampung Panosogan Desa Cikeusal Kabupaten Serang ini,
mengaku sudah dua jam lebih mengantri menunggu obat, namun belum juga dapat
panggilan. Ia mengatakan, bahwa pelayanan yang disuguhkan Rumah Sakit ini
sangat lambat dan tidak payah.
"Saya sakit
paru-paru dan saya udah menunggu sekitar 2 jam lebih, belum juga
dipanggilan," ujar Idan pasien kepada wartawan, Senin (5/6) saat ditemui
duduk dilantai lorong rumah sakit berjejer bersama pasien lainnya.
Hal senada juga
dikatakan Lina (35), dikatakannya pihak rumah sakit kurang propesional dalam
memberikan pelayanan yang prima. Pasien dan keluarga pasien yang menunggu obat
harus menunggu sampai tiga jam seperti ini.
"Saya dari pukul
10.30 Wib sekarang sudah pukul 13.20 Wib, sudah hampir tiga jam. Tak
dipanggil-panggil. Setelah saya datangi ke loket dan menanyakan ke petugas,
baru lah petugas sibuk mencarikan obatnya. Payah, kalau gak ditanyain gak
bakalan dikasih," ucapnya dengan nada kesal.
Demikian juga dikatakan
Aep (40). Menurutnya dengan kapasitas ruang yang kecil, sebenarnya tidak
mencukupi untuk keluarga pasien yang begitu banyak menunggu obat hingga meluber
ke lorong-lorong ruangan.
"Kita yang tua-tua
ini, mana kuat berdiri, sementara bangku yang tersedia sedikit, setelah
dipanggil nama kita, payah mau ke tempat ambil obatnya, karena dah ramai yang
berdiri di depan loket tersebut," ujar pria paruh baya ini.
Lain lagi yang dikatakan
Deden, tidak adanya satpam yang mengatur antrian, membuat pasien berdiri saja
di depan loket. "Kurang bagus pelayanannya bang, kapok rasanya saya. Tapi
mau bagaimana lagi, kita sakit," ungkapnya.
Sementara itu, pihak
rumah sakit, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut. Wakil Direktur (Wadir)
II Bidang Pelayanan, dr. Drajat kepada Satelit News mengakui pelayanan yang
masih kurang maksimal hari ini (kemarin), khususnya di apotik.
"Ya bener apa yang
wartawan sampaikan, saya baru saja melihat langsung kondisi di Apotik. Untuk
mengatasi hal ini, kami akan mempelajarinya apa penyebab bisa terjadi hal
demikian. Jujur, kondisi seperti ini baru kali ini terjadi,” kata Drajat.
Terkait dengan
kesemrawutan pelayanan di Apotik tersebut, kedepannya pihak RS akan menerapkan
sistem yang baru. "Kemungkinan penyebabnya penumpukan pasien rawat jalan
dan rawat inap yang bertubrukan jadi yang biasanya pasien rawat jalan hari
minggu berobatnya tapi kadang-kadang dokternya ga ada jadi pengambilan obatnya
ya hari senin. Ke depan pelayanan akan kami ditingkatkan lagi. Situasi seperti
ini tidak akan terulang lagi," ungkapnya.
Dari pantauan
bantenekspose.com, pasien membludak sampai berdesakan. Banyak yang tidak
mendapatkan tempat duduk dan memilih duduk di lantai lorong rumah sakit.Hampir
setiap pasien, tampak lelah dan prustasi karena sudah berjam-jam menunggu
panggilan obat. Beberapa orang bahkan bergumam, mengutarakan kekecewaannya
kepada wartawan media ini. Mereka memohon agar ditinjau kembali kinerja bagian
apotik RSUD yang berujung menunggu obat sampat 3 jam lamanya. (ysf)
COMMENTS