BREAKING NEWS

Abrasi Pantai Ancam Pantura Tangerang Tenggelam

Abrasi pantai utara Kabupaten Tangerang sudah sangat menghawatirkan
Bantenekspose.com - Daratan pantai utara (Pantura) di pesisir Kabupaten Tangerang makin mengkhawatirkan. Ombak perairan Laut Jawa yang semakin ganas, menyebabkan lahan penduduk terus berkurang dan areal tambak menyusut mencapai ratusan hektar. Minimnya penanggulangan bencana abrasi oleh pemerintah daerah, selaku pengambil kebijakan menambah pengikisan bibir pantai makin cepat.

Tercatat abrasi yang terus mengikis di pantai utara terparah, terjadi di beberapa titik antara lain, di Desa Kohod, Desa Keramat, Desa Sukawali, Desa Ketapang, Desa Tanjung Anom, Desa Karang Serang dan Kronjo. Ombak yang menerjang lahan penduduk masing - masing Desa mencapai 130,07 Meter dari bibir pantai.

Darma, pemerhati lingkungan pesisir utara menjelaskan, abrasi tersebut menimpa di garis pantai sepanjang 51,2 km. Akibatnya, masyarakat juga yang paling menderita akibat fenomena alam ini. Selain kerugian secara ekonomi, kerugian sosial juga timbul akibat hilangnya daratan tersebut.

”Dampaknya, multiplayer effect ujung-ujungnya bisa ke arah gangguan sosial,” jelas Darma.

Darma juga menyebut, bila pemerintah daerah tidak mengambil langkah efektif untuk menanggulangi abrasi pantai,  tidak menutup kemungkinan pantura  terancam tenggelam.

"Harus ada garis sepadan pantai (GSP), Hutan Bakau, Hutan Api-api  dan Hutan Nipah,  tiga unsur itu baru bisa di sebut (Hutan Mangrove). Setelah itu sungai dan turapnya, kemudian tambak ikan dan pemukiman. Bila tiga unsur itu tidak ada , tidak menutup kemungkinan daratan pantura cepat atau lambat habis terkikis,” terangnya.

Dikatakannya, kehawatiran warga juga terjadi akan kejadian alam erupsi anak Gunung Krakatau. Bila fedback pada tahun 1883, tercatat dalam sejarah letusan besar gunung Krakatau terakhir, terdengar hingga 3.000 mil jauhnya, menimbulkan Tsunami dan gempa setidaknya 36.417 korban jiwa , 20 juta ton sulfur dilepaskan ke atmosfer menyebabkan musim dingin dan tervulkanik.

"Menurut sejarah pada tahun itu daratan pantura tenggelam, itu dahulu daratan masih luas dan masih banyak hutan. Nah kan saat ini daratan sudah habis,” bebernya.


Pantauan media ini, di sepanjang bibir pantai Desa Surya Bahari hingga Desa Kohod, melalui perahu speedboat nampak tak ada batu kali/ betonan turap untuk menahan abrasi yang di buat oleh Pemerintah. (Adam)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image