Hibah Ponpes Dikorupsi, WH Incar Aktor di Biro Kesra Banten
Bantenekspose.com - Bola panas kasus korupsi dana Pondok Pesantren tahun 2020 terus bergulir, jejak kasus tersebut, kini mengarah pada lingkaran pejabat Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Banten.
Hal tersebut mencuat setelah Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan akan mendalami serta membongkar sendiri dugaan kasus korupsi tersebut.
"Kita sedang cari, ini siapa orang Kesra atau orang Pemda (pemerintah daerah) atau oknum siapa lagi kita dalami," ujar Wahidin Halim di gedung DPRD Banten, Rabu (21/4/2021).
Pria yang akrab disapa WH itu mengaku, bahwa dirinya sudah mendengar selentingan dugaan korupsi hibah Ponpes terjadi sudah lama, namun baru-baru ini pihaknya melaporkan ke Kejati agar diusut secara tuntas.
WH menyebut, akibat dari ulah oknum yang bermain, menjadikan kasus korupsi ini telah mencoreng nama baik Banten, bahkan merusak citra dan moralitas lembaga pesantren.
"Duit Kiai ini dia ambil semua, Kiai cuma dikasih kwitansi doang. Ini yang sedang kita cari, makanya tadi saya bilang ke Kejati cari sampai ke isi perutnya," katanya.
Wahidin Halim menjelaskan, pengalokasian dana hibah dari Pemprov Banten merupakan insentif sekaligus bentuk pengakuan akan eksistensi Ponpes di Banten dalam dunia pendidikan.
Karena itu, WH meminta Kejati agar mengusut anggaran hibah dana Ponpes yang diduga dikorupsi pada tahun anggaran 2018, 2019, 2020 hingga 2021.
Kata mantan Walikota Tangerang itu, aktor dari kasus ini diduga pemain lama, apalagi saat ini pengajuan dana hibah berbasis online. Untuk itu dirinya meminta pihak kepolisian dan kejaksaan agar bisa melacak.
"Karena ini sistem online, sisi upload ini kita tidak bisa monitor. Karena misal seseorang mengajukan permohonan lewat di upload (berkasnya). Ya kita terima, kan ada Verifikator disini, mungkin mainnya di sini (Kesra)," paparnya. (es'em)
