Gadis Lulusan UIN SMH Banten, Luncurkan Buku 'Negara Tanpa Perempuan'
BantenEkspose.com - Peringatan International Women's Day , 8 Maret 2021, menjadi hari yang spesial bagi Maya Muizatil Lutfilah, gadis Lulusan UIN SMH Banten. Ia meluncurkan buku dengan judul, Negara Tanpa Perempuan: Menelisik Peran Negara Untuk Kaum Perempuan.
Maya memang dikenala sebagai aktivis Perempuan dari tahun 2005 hingga saat ini. Disejumlah organisasi perempuan, ia menaruh perhatian besar pada isu-isu perempuan yang selama ini berkembang di masyarakat. Buku yang diluncurkannya pun, tak lebih merupakan sebuah catatan perjalanan selama 10 tahun, menjadi aktivis perempuan
"Saya mempersembahkan sebuah tulisan curahan selama 10 tahun menjadi aktivis perempuan, yang mengurai setiap isu perempuan yang selama ini berkembang di masyarakat," kata Maya.
Maya, Gadis asal Desa Situterate, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang ini, melakukan peluncuran buku secara online di hari perempuan se-dunia, yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Pada kegiatan peluncuran tersebut, mengundang keynote speaker Sekretaris Mahkamah Agung RI, Hasbi Hasan dan Anggota DPR - RI Luluk Nurhamidah.
Pada acara peluncuran buku teraebut, Hasan selaku keynote speaker mengungkapkan tentang arti penting peran dan tanggungjawab perempuan, dalam tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Ia sangat mengapresiasi buku yang di tulis oleh Maya.
"Perempuan memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan bernegara. Segala bentuk tindakan diskriminatif dan yang merugikan kaum perempuan, harus segera diakhiri," ucap Hasan.
Ditambahkan, kaum laki-laki tapi tidak dapat menjalankan perannya secara maksimal, tanpa dukungan dari kaum perempuan. Sebaliknya, perempuan juga tidak dapat menjalankan perannya dengan baik tanpa perlindungan dan dukungan dari kaum laki-laki.
"Saya sangat mengapresiasi sebuah karya dari Maya muizatil Lutfillah," imbuhnya
Sementara itu, Luluk yang juga selaku Mabinas PMII dan Ketua Kopri PB pada tahun 1997 - 2000 menyampaikan, bahwa yang paling utama dari keberadaan negara itu adalah bagaimana memastikan perempuan hari ini, benar-benar terakses baik dari kebutuhan politisnya, kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial budaya.
"Dilaunchingnya buku Maya Muizatil Lutfillah ini, memberikan motivasi agar kader-kader Kopri juga mampu menyampaikan keresahan-keresahan isu perempuan, melalui sebuah karya," kata Luluk.
Luluk juga mengapresiasi penulis, agar terus mengembangkan dan menyuarakan isu isu perempuan.
"Mari kita terus mendorong agar negara tidak berhenti sampai disini dalam mewujudkan kesetaraan tersebut. Bagaimanapun juga, negara yang kuat dapat terwujud, ketika kaum perempuan dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara maksimal," tandasnya. (*/red)