Bantenekspose.com - Berawal dari ucapan atau menuding salah satu tokoh reformasi Amin Rais sebagai pecundang. Hal itu dilontarkan oleh k...
Bantenekspose.com - Berawal dari ucapan atau menuding salah satu tokoh reformasi Amin Rais sebagai pecundang. Hal itu dilontarkan oleh ketua DPD Partai Gerindra Banten Desmond J Mahesa melalui media nasional beberapa waktu lalu, kini menjadi kontroversial di mata publik.
Ketua pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Banten, Suparta Kurniawan mengatakan, seperti dimuat salah satu media nasional politisi Gerindra juga ketua DPD Partai Gerindra Banten Desmond J Mahesa mengungkapkan bahwa Amin Rais adalah pecundang. Dirinya menilai itu terlalu penuh dengan kebencian, memang betul Amin Rais salah satu tokoh reformasi yang masif pada saat meruntuhkan kekuasaan rezim orde baru (orba).
Ia menceritakan, saat itu juga dari kelompok mahasiswa bukan hanya dia (Desmond) yang melakukan pergerakan. Dan justru kata Parta, dirinya pernah membaca buku dan mendengar bahwa Desmond itu salah satu mahasiswa yang diculik waktu runtuhnya rezim Soeharto (orba).
"Pertanyaan sederhana saja, apa yang telah dibuat oleh Desmond di Provinsi Banten? Belum ada! Yang ada ya itu ujaran-ujaran kebencian, ujar yang berpotensi memecah belah anak bangsa, ini tidak bagus selaku politisi," ujarnya.
Kendati demikian, kata Parta, rekomendasi pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah meminta kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi kinerja Desmond J Mahesa. Kedua, pihaknya meminta kepada Desmond J Mahesa untuk meminta maaf secara terbuka.
"Jangan jauh-jauh, dia harus minta maaf ke anak-anak pimpinan Muhammadiyah di Banten, karena domisili beliau disini, dan beliau adalah wakil rakyat yang dipilih oleh masyarakat Banten," tegasnya.
Sementara itu, wakil ketua pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah Banten, Muhyi Muhas menuturkan, dirinya menganggap bahwa ucapan yang dilontarkan oleh politisi Gerindra Banten beberapa waktu lalu, tentu telah mencederai perjuangan untuk menegakkan reformasi.
Masih kata Muhas, sebagai pemuda Muhammadiyah Banten pihaknya sangat menyayangkan dengan kata-kata tidak pantas (negatif) yang dikeluarkan oleh seorang politisi Gerindra Banten itu, padahal dirinya mengakui ingin hidup dalam koridor bermasyarakat, dan berbangsa dengan baik.
"Tidak juga sesuatu yang memanas-manas kaya gitu, saya kira itu sangat disayangkan," tegasnya.
Muhas menambahkan, hal ini bukan persoalan tokoh reformasi (Amin Rais) semata tapi persoalan bangsa, ia menganggap ada yang paling penting dari itu. Oleh karenanya, pihaknya menginginkan dari pihak yang bersangkutan (Desmon J Mahesa) untuk melakukan permohonan maaf.
"Karena ini persoalan tokoh nasional, juga tokoh intelektual muslim dan tokoh reformasi, sebagai masyarakat kita harus menghargai itu. Kritik ya nggak apa-apa, tapi dengan santun," pungkasnya. (Emde)
Ketua pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Banten, Suparta Kurniawan mengatakan, seperti dimuat salah satu media nasional politisi Gerindra juga ketua DPD Partai Gerindra Banten Desmond J Mahesa mengungkapkan bahwa Amin Rais adalah pecundang. Dirinya menilai itu terlalu penuh dengan kebencian, memang betul Amin Rais salah satu tokoh reformasi yang masif pada saat meruntuhkan kekuasaan rezim orde baru (orba).
"Nah, hari ini apa yang kita rasakan dari Desmond sebagai wakil rakyat Banten, Desmond itu dipilih oleh warga Banten. Tapi apa yang dirasakan? Sejauh ini kami tidak merasakan kerja konkret dia, yang ada kan ujaran-ujaran kebencian. Ini kan politisi yang tidak punya etika," kata dia, kepada awak media, seusai menghadiri kegiatan pelantikan dan rapat kerja pimpinan daerah pemuda Muhammadiyah Kota Serang, di Aula Markaz ATN, Ciracas, Kota Serang, Kamis (10/5/18).
Ia menceritakan, saat itu juga dari kelompok mahasiswa bukan hanya dia (Desmond) yang melakukan pergerakan. Dan justru kata Parta, dirinya pernah membaca buku dan mendengar bahwa Desmond itu salah satu mahasiswa yang diculik waktu runtuhnya rezim Soeharto (orba).
"Pertanyaan sederhana saja, apa yang telah dibuat oleh Desmond di Provinsi Banten? Belum ada! Yang ada ya itu ujaran-ujaran kebencian, ujar yang berpotensi memecah belah anak bangsa, ini tidak bagus selaku politisi," ujarnya.
Kendati demikian, kata Parta, rekomendasi pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah meminta kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi kinerja Desmond J Mahesa. Kedua, pihaknya meminta kepada Desmond J Mahesa untuk meminta maaf secara terbuka.
"Jangan jauh-jauh, dia harus minta maaf ke anak-anak pimpinan Muhammadiyah di Banten, karena domisili beliau disini, dan beliau adalah wakil rakyat yang dipilih oleh masyarakat Banten," tegasnya.
Sementara itu, wakil ketua pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah Banten, Muhyi Muhas menuturkan, dirinya menganggap bahwa ucapan yang dilontarkan oleh politisi Gerindra Banten beberapa waktu lalu, tentu telah mencederai perjuangan untuk menegakkan reformasi.
"Saya rasa, tidak ada orang yang tidak sepakat dengan reformasi itu, karena reformasi itu kan dukungannya mahasiswa dan masyarakat luas, saya kira orang tidak ngerti juga sih, apa karena tendensi politik? saya nggak ngerti juga lah," kata dia.
Masih kata Muhas, sebagai pemuda Muhammadiyah Banten pihaknya sangat menyayangkan dengan kata-kata tidak pantas (negatif) yang dikeluarkan oleh seorang politisi Gerindra Banten itu, padahal dirinya mengakui ingin hidup dalam koridor bermasyarakat, dan berbangsa dengan baik.
"Tidak juga sesuatu yang memanas-manas kaya gitu, saya kira itu sangat disayangkan," tegasnya.
Muhas menambahkan, hal ini bukan persoalan tokoh reformasi (Amin Rais) semata tapi persoalan bangsa, ia menganggap ada yang paling penting dari itu. Oleh karenanya, pihaknya menginginkan dari pihak yang bersangkutan (Desmon J Mahesa) untuk melakukan permohonan maaf.
"Karena ini persoalan tokoh nasional, juga tokoh intelektual muslim dan tokoh reformasi, sebagai masyarakat kita harus menghargai itu. Kritik ya nggak apa-apa, tapi dengan santun," pungkasnya. (Emde)
COMMENTS